Jakarta (ANTARA) - Pemadaman listrik di sebagian wilayah Jakarta dan Jawa Barat pada Minggu (4/8) dan masih berlangsung secara bergiliran hingga Senin, memang bisa ditangani oleh pihak pengelola objek vital, salah safunya Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Hanya saja, kekhawatiran akan muncul bila kondisi itu terjadi secara berkepanjangan, menurut Direktur Utama RSCM dr Lies Dina Liastuti, SpJP(K), MARS.
"Yang harus dikhawatirkan adalah berkepanjangan mati listrik. Kami hanya andalkan pasokan solar. Genset membutuhkan solar cukup banyak," ujar dia di Jakarta, Senin.
Lies mengatakan, setelah genset digunakan selama delapan jam pada Minggu, RSCM masih memiliki persediaan solar hingga 24 jam berikutnya. Namun, listrik menyala setelah delapan jam dan genset kembali disiagakan.
Lies mengingatkan Pertamina mengamankan pasokan solar karena kebutuhan sangat melonjak saat listrik kembali padam. Terlebih, rumah-rumah sakit di Jakarta dan wilayah lain juga mengandalkan pasokan bahan bakar untuk mesin diesel itu.
"Rumah sakit se-Jakarta minta (solar) juga," kata dia.
Selain genset, untuk menghadapi kondisi seperti listrik padam, RSCM juga mengandalkan UPS atau suplai daya bebas gangguan.
"Kami punya genset untuk 28 gedung, khususnya untuk area operasi, IGD, PICU dan sebagainya. Semua sistem berjalan sesuai SOP. Kami punya sistem berlapis-lapis, genset lalu UPS," tutur Lies.
Baca juga: MRT Jakarta siap hadapi masalah gagal daya
Baca juga: Menhub usulkan MRT-KRL Commuter Line punya pembangkit listrik sendiri
Baca juga: Gubernur Anies curigai banyak kebakaran Jakarta karena listrik padam
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019