Anak Pramoedya Ananta Toer, Astuti Ananta Toer mengungkapkan tujuan diadakan pameran ini adalah untuk mengenang karya-karya ayahnya.
“Pramoedya adalah penulis yang paling produktif di Indonesia, karena sudah menghasilkan 52 buku yang sudah terbit, dan belum termasuk karya yang hilang dan belum terbit,” katanya saat menghadiri pembukaan pameran tersebut di Jakarta, Senin.
Baca juga: "Bumi Manusia" dan "Perburuan" diputar perdana di Surabaya
Baca juga: "Bumi Manusia" dan "Perburuan" diputar perdana di Surabaya
Sementara Produser Falcon Pictures, Frederica, mengungkapkan pameran “Jejak Karya Pram” diharapkan bisa membuat pengunjung merasakan karya-karya Pram.
“Falcon Pictures bersyukur, menjadi bagian dalam mengangkat karya-karya Pramoedya Ananta Toer. Kami berharap, dengan digelarnya pameran ini bisa memberikan sesuatu yang berarti untuk karya-karya pak Pram,” ujarnya.
Aktor Adipati Dolken juga turut mengapresiasi apa yang dilakukan Falcon Pictures dan keluarga Pramoedya Ananta Toer untuk menggelar pameran tersebut karena dengan adanya pameran itu karya-karya Pram bisa diapresiasi secara lebih luas
"Senang banget karya-karya bisa dipamerkan. Dengan adanya pameran ini, karya-karya Pak Pram bisa diapresiasi secara lebih luas lagi, oleh banyak lapisan masyarakat lainya,” kata Adipati.
Dalam pameran tersebut tidak saja menampilkan buku karya Pramoedya Ananta Toer, tapi juga menampilkan barang-barang seperti mesin ketik dan tayangan dokumenter kehidupan sang sastrawan yang pernah ditahan di pulau Buru tahun 1969.
Baca juga: Muasal penulisan "Bumi Manusia" seturut keturunan Pram
Baca juga: Anak Pramoedya menangis tersedu lihat proses editing "Bumi Manusia"
Baca juga: Iwan Fals dan Once kolaborasi rilis single "Ibu Pertiwi"
Baca juga: Anak Pramoedya menangis tersedu lihat proses editing "Bumi Manusia"
Baca juga: Iwan Fals dan Once kolaborasi rilis single "Ibu Pertiwi"
Pewarta: Muhammad Adimaja
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019