"Ke depan kami mengharapkan teman-teman punya mimpi jadi kepala daerah bersama PDI Perjuangan....

Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, bukan hanya Amerika Serikat yang memiliki slogan "American Dream", tapi PDI Perjuangan juga punya "PDI Perjuangan Dream".

"Siapa pun bisa bermimpi menjadi orang yang lebih baik untuk bangsa dan negara melalui PDI Perjuangan," kata Hasto Kristiyanto pada diskusi "Kesiapan PDI Perjuangan Menuju Pilkada 2020 dan Testimoni Para Kepala Daerah", di kantor DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta, Senin.

Menurut Hasto, melalui PDI Perjuangan siapa pun bisa berkontribusi membangun bangsa melalui jabatan kepala daerah.

"Ke depan kami mengharapkan teman-teman punya mimpi jadi kepala daerah bersama PDI Perjuangan. Kalau di luar sana ada American Dream, di sini ada PDI Perjuangan Dream. Kami memberikan kesempatan luas," katanya pula.

Hasto juga menjelaskan, kepala daerah dari PDI Perjuangan berlatar belakang dari berbagai pekerjaan. "Ada orang yang dulunya kerjanya membersihkan ruangan Ibu Ketua Umum dan saat ini sudah menjadi anggota dewan. Itu karena yang bersangkutan mau terus belajar," katanya lagi.
Baca juga: Gubernur Sulsel nyatakan berutang budi pada PDI Perjuangan

Hasto juga menyatakan, ada seorang kerani di partai yang tugasnya menulis surat-surat, lalu mengambil pendidikan pascasarjana yang didukung PDI Perjuangan, kini terpilih menjadi anggota parlemen. Ada juga yang dulunya merupakan tukang roti keliling yang sudah menjadi wali kota," katanya pula.

Hasto tidak menyebut nama-nama orang yang dimaksudnya. Dia juga tidak menyebut nama Joko Widodo (Jokowi) yang dulu adalah tukang kayu kemudian menjadi Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta, dan kini menjadi Presiden RI.
Baca juga: PDIP dua kali menang pemilu dimulai dari fungsikan kepala daerah

Hasto juga mencontohkan dirinya sendiri yang semula menjadi tukang ketik atau notulis rapat. "Ada tukang ketik di partai yang kemudian menjadi sekjen partai, itu ada, yakni saya sendiri," katanya.

Menurut Hasto, dirinya juga tidak menyangka bahwa pada 1999 menjadi tukang ketik notulen rapat partai, yang kemudian dipercaya menjadi sekretaris jenderal. "Jadi ruang bermimpi itu dibuka selama kita menyatukan mimpi kita dengan kepentingan partai," ujar Hasto pula.

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019