Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengemukakan berdasarkan hasil inspeksi pada sistem transportasi Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta saat padam listrik menimpa Jakarta sejak Minggu (4/8) siang, transportasi tersebut siap menghadapi masalah tidak ada daya untuk operasionalnya.

Sejauh ini MRT menyatakan ada daya cadangan yang bisa digunakan untuk keamanan dan saat darurat.

"Kalau ada kejadian maka penumpang bisa turun dengan tenang karena semua alat-alat untuk keamanan seperti pintu, lampu dan kedaruratan lainnya masih beroperasi dengan baterai (sumber cadangan) walau tidak untuk operasional," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balaikota, Jakarta, Senin petang.

Dari hasil sidaknya, Anies mengatakan bahwa MRT menggunakan sistem yang tidak berbeda dengan negara-negara lainnya yang menggunakan moda transportasi Mass Rapid Transit berjenis kereta.

"Jadi mereka menjelaskan bahwa mereka menggunakan dua sumber listrik dari dua power grid berbeda yang saling menopang. Kejadian kemarin bisa dibilang luar biasa, yakni di bagian barat Pulau Jawa down sehingga seluruh power grid bagi MRT itu mati, namun dengan adanya sumber daya cadangan itu bisa digunakan untuk keamanan pengguna jasa," ujar Anies.

Baca juga: KRL-MRT diminta beri kompensasi penumpang terkait dampak listrik padam
Baca juga: MRT ganti kerugian penumpang akibat gangguan listrik

Dari informasi yang beredar, hasil identifikasi penyebab terputusnya pasokan listrik tersebut terjadi pada sistem transmisi 500KV sehingga seluruh sistem interkoneksi Jawa, Bali dan Nusa Tenggara terganggu dan menyebabkan black out.

Akibatnys pasokan daya dari PLN untuk kedua jalur suplai MRT terputus.

MRT Jakarta disuplai penuh dari dua jalur yang bersumber dari dua subsistem 150KV PLN yang berbeda, yaitu Subsistem Gandul-Muara Karang melalui Gardu Induk Pondok Indah dan Subsistem Cawang-Bekasi melalui Gardu Induk CSW.

Dalam keadaan failure (kegagalan) pada salah satu jalur suplai, maka satu jalur suplai lainnya dapat menggantikan 100 persen kebutuhan daya keseluruhan MRT. Namun dalam kejadian kemarin kedua jalur tersebut dipastikan mengalami kegagalan sistem.

Baca juga: Asiiik...MRT gratiskan layanan usai beroperasi kembali
Baca juga: MRT selesaikan evakuasi penumpang
Baca juga: MRT beroperasi normal kembali, 3.410 orang dievakuasi

MRT Jakarta telah beroperasi normal kembali sejak pukul 20.00 WIB. Namun saat terjadi gangguan listrik pada pukul 11.50 WIB dikabarkan ada penumpang yang terjebak di stasiun-stasiun, bahkan ada yang terjebak di rangkaian kereta.

Total ada empat rangkaian kereta yang sempat terjebak yakni antara Dtasiun Bendungan Hilir-Istora, Istora-Bendungan Hilir, Lebak Bulus-Fatmawati dan Fatmawati-Lebak Bulus.

Mulai pukul 11.55 WIB, dilakukan proses evakuasi terhadap seluruh penumpang, baik yang berada di stasiun maupun yang berada di kereta.

Pada pukul 12.53 WIB, seluruh penumpang yang berada di kereta telah selesai dievakuasi dengan total seluruhnya berjumlah 3.410 orang dari seluruh stasiun yang ada.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019