Palembang (ANTARA News) - BPPT bekerjasama dengan Depkominfo sedang mengembangkan Wimax dalam jaringan telekomunikasi broadband wireless access (BWA) yang mengintegrasikan 62 instansi pemerintah pusat dan 472 kabupaten/kota seluruh Indonesia.
"Wimax ini akan dibangun mulai 2009 hingga 2011, tapi sejak 2007 kita telah melakukan survei pemetaannya," kata Kepala Balai Ipteknet Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza di sela Rakornas Ristek di Palembang, Kamis.
Proyek bernama National Infra-network (Ninet) ini, ujarnya, akan
menurunkan biaya broadband (pita lebar) penggunaan internet dari selama ini 1.000 dolar AS per 1 megabyte per bulan menjadi hanya 10 persennya, 100 dolar per 1mb per bulan.
Dengan angka ini pula setiap instansi yang mengalokasikan anggaran
untuk pengembangan teknologi informasi (TI)-nya di APBN rata-rata Rp1
miliar per tahun bisa memastikan biayanya dengan alokasi yang lebih murah dan terkonsolidasi.
"Setidaknya belanja untuk TI di APBN bisa dihemat sebesar Rp24 miliar per tahun untuk seluruh instansi pemerintah pusat dengan teknologi Wimax ini," katanya.
Menurut dia, rencana pengembangan Wimax tersebut terkait dengan empat program TI yang sedang dijalankan, yaitu secure internet, internet exchange, data centre and data recovery center.
"Wimax yang dikembangkan ini sekitar 40 persen akan menggunakan kandungan lokal, baik SDM, teknologi dan prosesnya," katanya.
Riza mengatakan, program TI di BPPT ini merupakan bagian dari program e-governance agar seluruh informasi dan data bisa terhubung antar instansi dan daerah serta bisa digunakan bersama antar lembaga pemerintah.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008