Purworejo (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta seluruh aparat pemerintah terkait masalah pertanahan agar menertibkan lahan, sehingga tidak ada lahan terlantar. "Saya minta ditertibkan, ...sudah saatnya terang benderang di negeri ini, tanah milik siapa dan untuk apa," kata Presiden Yudhoyono, dalam pidatonya sebelum acara panen perdana padi super toy HL2 di Desa Grabag, Kecamatan Grabag, Purworejo, Jawa Tengah, Kamis. Presiden mengatakan lahan terlantar seharusnya dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian untuk mendorong produksi pangan nasional. Menurut Kepala Negara, berdasarkan laporan dari Badan Pertanahan Nasional (BPN)ternyata setelah dilakukan penelitian ada lebih dari tujuh juta hektar lahan terlantar yang 1,7 juta hektar di antaranya sudah memiliki hak guna usaha. Presiden terutama meyayangkan lahan terlantar yang telah memiliki hak guna usaha, karena lahan didiamkan begitu saja di saat banyak rakyat yang hanya bisa menonton karena tidak memiliki lahan untuk bertani. Kepala Negara meminta masyarakat diberi penjelasan dengan tepat masalah hukum terkait hal itu, sehingga tertib lahan dapat dilakukan. Presiden dengan didampingi Ibu Ani dan sejumlah menteri kabinet melakukan kunjungan kerja ke Purworejo selama satu hari setelah beristirahat satu malam di Yogyakarta. Di Purworejo, Kepala Negara memberikan PNPM Mandiri secara simbolis, menyaksikan pemberian KUR (kredit usaha Rakyat) dan melakukan panen perdana padi super toy HL2. Kamis sore sekitar pukul 15.00 WIB Presiden beserta rombongan dijadwalkan kembali menuju Jakarta dengan menggunakan pesawat kepresidenan. Kepala Negara dijadwalkan tiba di Istana Negara, Jakarta, sekitar pukul 16.15 WIB. (*)
Copyright © ANTARA 2008