Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyebutkan dampak dari padamnya listrik PLN di Jabodetabek dan sebagian Jawa Barat memang berimbas pada pelemahan jaringan seluler.
"Semuanya bergantung ke listrik, termasuk pengoperasian khususnya jaringan seluler," kata Menkominfo Rudiantara di Jakarta, Senin.
Sistem dari jaringan seluler kata dia tidak ada yang mengalami kendala, hanya saja base transceiver station (BTS) atau piranti penerima dan pengirim sinyal ke ponsel yang mengalami kendala.
"BTS mati, karena listrik dari PLN padam, memang ada yang menyediakan UPS, tetapi kan lama UPS bisa menyediakan aliran listrik terbatas," kata dia.
Suplai listrik dari UPS hanya bertahan sekitar tiga jam saja, selain itu penyedia jaringan seluler juga ada yang membekali BTS dengan genset, cuma BTS inilah yang bisa mengirim serta menerima sinyal jaringan seluler.
"Seperti kemarin, BTS yang nyala itu yang di gedung atau mal karena mereka punya diesel, jadi kemarin kita sebenarnya berterimakasih pada mal," ujarnya.
Pada Minggu 4 Agustus 2019, wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, serta Bekasi (Jabodetabek), Banten dan Jawa Barat, mengalami mati listrik massal (blackout).
Dari Minggu PLN sedang melakukan upaya pemulihan, dan masyarakat Jakarta, sekitarnya, sampai Senin, masih harus menerima pemadaman bergilir karena PLN harus menyeimbangkan beban pasokan listrik.
Baca juga: KPI upayakan aturan pengawasan konten digital
Baca juga: Kominfo cari solusi untuk ponsel asal luar negeri
Baca juga: Kominfo: penerapan IMEI butuh enam bulan
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019