Dampak musibah tersebut telah menyebabkan puluhan hektare lahan masyarakat yang berada di tiga kecamatan seperti Kecamatan Meureubo, Johan Pahlawan dan Bubon terbakar dengan luas lahan yang terdampak mencapai 50 hektare lebih.
"Saya sudah surati BPBA dan BNPB agar segera membantu pemadaman api di Aceh Barat, minimal ada hujan buatan atau penyiraman air dari udara," kata Bupati Ramli MS kepada Antara, Senin.
Menurut dia kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Aceh Barat sudah terjadi dalam rentang waktu antara awal Juli hingga awal Agustus 2019 dan saat ini upaya pemadaman masih sulit dilakukan, akibat jumlah lahan gambut yang terbakar semakin meluas.
Meski pemerintah daerah sudah melakukan berbagai upaya untuk memadamkan api dan melakukan berbagai langkah pemadaman, akibat keterbatasan prasarana dan sarana, kobaran api di lokasi kebakaran sangat sulit dipadamkan.
Tidak hanya itu, pemerintah daerah juga mengakui anggaran untuk operasional pemadaman api juga sudah mulai menipis dan jika tidak mendapatkan respons dari pemerintah pusat, ia khawatir sebaran api yang membakar lahan di Aceh Barat akan semakin sulit diatasi.
"Kami berharap BNPB segera mengatasi kebakaran hutan dan lahan di Aceh Barat, kasihan masyarakat setiap hari harus menghirup asap akibat karhutla. Apalagi, petugas pemadam sudah sangat kelelahan bekerja siang malam memadamkan api," kata Ramli MS.
Baca juga: Karhutla di Aceh Barat makin meluas capai 50 Ha dan sulit dipadamkan
Baca juga: BPBD: Karhulta di Aceh Barat hanya bisa dipadamkan dengan hujan buatan
Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019