"Kami kira ide mengenai rektor asing itu ide bagus, karena teknologi berkembang dengan cepat dan perguruan tinggi juga harus bisa mengikutinya,"ujar Gerald dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.
Perekrutan rektor-rektor asing, kata dia, telah dilakukan sejumlah universitas ternama di luar negeri. Seperti di Nanyang Technological University (NTU), yang merekrut rektor asing dan saat ini menempati peringkat atas kampus di dunia.
Baca juga: Akademisi: Rektor harus memiliki kemampuan kepemimpinan ilmiah
"Kalau kita lihat lagi rumah sakit ternama di Singapura, itu direkturnya bukan dokter melainkan profesional yang dijadikan direktur. Bahkan ada yang direkrut dari luar negeri," tambah dia.
Menurut dia, hal itu perlu dilakukan karena persaingan dunia usaha serta teknologi yang berkembang ketat. Gerald menambahkan pihak diaspora siap membantu pemerintah dalam memperbaiki tata kelola di perguruan tinggi.
"Mingkin kita bisa berkolaborasi, sehingga bisa menjadi baik. Saya kira ini merupakan salah satu bahan referensi yang baik untuk mengembangkan sumber daya manusia," terang dia.
Baca juga: Rektor asing perlu ekosistem yang ideal
Sebelumnya, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan pihaknya ada rencana mendatangkan rektor asing. Tujuannya agar dapat menciptakan kompetisi dalam rangka meningkatkan daya saing sumber daya manusia dalam negeri. Menristekdikti mengatakan rektor asing yang memimpin perguruan tinggi di luar negeri merupakan hal yang biasa terjadi dan harus disikapi dengan sikap postif yang dalam rangka meningkatkan daya saing.
Pewarta: Indriani
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019