Brisbane (ANTARA News) - Film Indonesia "Ada Apa dengan Cinta", "Janji Joni" dan "Pasir Berbisik" termasuk di antara 24 film dari delapan negara yang ditayangkan Sekolah Studi Bahasa dan Budaya Komparatif (SLCC) Universitas Queensland (UQ) Australia untuk khalayak umum dari 14 April hingga 19 Mei 2008.
Koordinator Program Bahasa Indonesia SLCC UQ, Asosiat Prof. Helen Creese kepada ANTARA di Brisbane, Rabu, mengatakan penayangan 24 film karya para sineas Indonesia, Perancis, Korea, Spanyol, Jerman, Rusia, Jepang, dan China itu dimaksudkan untuk memeriahkan Tahun Internasional Bahasa-Bahasa (IYL) PBB.
Semua film yang ditayangkan setiap hari mulai Pukul 13.00 waktu Brisbane di Ruang 3, Perpustakaan SS&H UQ itu dilengkapi dengan teks bahasa Inggris untuk membantu para mahasiswa dan siapa saja yang menonton mencerna isi cerita dalam film-film itu, katanya.
Bahasa-bahasa yang digunakan dalam 24 film itu mencerminkan jumlah program studi kebahasaan yang ada di SLCC, kata Indonesianis yang menjadi editor buku "Seabad Puputan Badung: Perspektif Belanda dan Bali" bersama Darma Putra dan Henk Schulte Nordholt (2006) itu.
Selain tiga film Indonesia itu, film-film asing lain yang ditayangkan adalah "8 Femmes" (Delapan Wanita - Perancis), "Volver" (Kembali - Spanyol), "Die Bitteren Tranen der Petra von Kant" (Air Mata Kepedihan Petra von Kant - Jerman), "Su Zhou he" (Sungai Su Zhou - China), dan "Vozvrashcheniye" (Kembali - Rusia).
Seterusnya "Bin Jip" (Tiga Baja - Korea), "He ni zai yi qi" (Bersama - China), "Lola rennt" (Lari Lola Lari - Jerman), "Kah -chan (Mama Besar - Jepang), dan "El septimo dia" (Hari Ketujuh - Spanyol), katanya.
Film "Ada Apa dengan Cinta" yang menghadirkan pemeran utama Dian Sastrowardoyo dan Nicholas Saputra itu akan ditayangkan pada 22 April, sedangkan "Janji Joni" dan "Pasir Berbisik" masing-masing ditayangkan pada 6 Mei dan 16 Mei.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008