Bandarlampung (ANTARA News) - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Provinsi Lampung berharap hasil Pemilu Gubernur (Pilgub) di Jawa Barat, yang sementara menunjukkan kemenangan pasangan H Ahmad Heryawan-Dede Yusuf (Hade), dapat berimbas pula pada Pilgub Lampung dengan kemenangan pasangan Zulkifli Anwar-Akhmadi Sumaryanto yang diusung PKS-PAN.
Ketua DPW PKS Lampung, A Jajuli, di Bandarlampung, Rabu, berpendapat salah satu kunci kemenangan pasangan yang diusung koalisi PKS-PAN di Jawa Barat itu adalah kondisi kepemimpinan di daerah tersebut yang dinilai pemilih tidak berubah.
"Hade unggul antara lain karena rakyat di Jabar sudah jenuh dengan kondisi sehari-hari di sana, sehingga mereka memilih pemimpin alternatif yang diharapkan membawa perubahan lebih baik," kata anggota DPRD Lampung itu.
Karena itu, ia berharap, kemenangan Hade di Jabar dapat pula berimbas dalam Pilgub di Lampung, yang dijadwalkan oleh KPUD Lampung berlangsung pada akhir 2008 ini.
"Mudah-mudahan hasil Pilgub Jabar itu membawa pula kebaikan dalam Pilgub di Lampung," katanya.
Apalagi sejak awal, Presiden PKS Tifatul Sembiring telah menegaskan komitmen partai itu untuk mendorong adanya perubahan kepemimpinan di Lampung.
Perubahan kepemimpinan, dengan tidak mendukung pencalonan `incumbent`, diharapkan pula dapat membawa perubahan pada kebijakan pembangunan dan kondisi masyarakat di Lampung.
Sebelumnya, calon wagub Lampung dari koalisi PKS-PAN, Akhmadi Sumaryanto, menilai kunci kemenangan Hade di Jabar selain ditopang popularitas calonnya, juga didukung dengan mesin partai yang bergerak dengan baik.
"Kalau hanya mengandalkan popularitas tanpa dukungan mesin partai, kenyataannya banyak tokoh populer juga tidak semuanya bisa menang," kata anggota DPRD Kabupaten Tanggamus itu.
Berbeda model
Namun pengamat politik dari FISIP Universitas Lampung (Unila), Drs Syarief Makhya MPP, berpendapat kemenangan Hade di Jabar itu tidak bisa dijadikan model untuk Pilgub Lampung.
Dia menyebutkan, karakteristik politik di Jabar dan Lampung berbeda, termasuk berbeda tipologi kandidat gubernur di Lampung yang cenderung homogen, padahal di Jabar cenderung variatif.
"Kandidat gubernur di Jabar itu bervarisi, tua-muda, baru-lama, dan ideologis-nonideologis," kata Pembantu Dekan I FISIP Unila itu lagi.
Ia menyatakan pula, di Lampung kebanyakan merupakan pemilih tradisional, sementara pemilih tradisional dengan rasional di Jabar cenderung seimbang.
Syarief juga menganalisa, dalam pilgub di Jabar, faktor rasional pemilih lebih kentara, karena untuk beberapa zona, seperti di Bekasi, Bogor, dan Bandung, kemenangannya sangat signifikan.
"Di samping itu, Hade menjadi alternatif karena Agum Gumelar dan Dany Setiawan dipersepsikan sebagai tokoh konservatif dan tidak prospektif bagi Jabar. Kemenangan itu juga ditopang popularitas Dede Yusuf yang merupakan bagian tidak terpisahkan," katanya. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008