Pekanbaru (ANTARA) - Asap kebakaran hutan dan lahan menurunkan jarak pandang di Kota Pekanbaru menjadi 1,5 kilometer pada Senin.
"Jarak pandang pada pagi ini 1,5 kilometer atau 1.500 meter dengan kondisi udara berasap," kata Staf Analisa Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Yasir.
Ia mengatakan bahwa wilayah Kota Dumai juga kena paparan asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sehingga jarak pandang menurun menjadi sekitar lima kilometer.
Yasir menjelaskan, asap yang kini menyelimuti wilayah Pekanbaru berasal dari kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Kabupaten Siak dan Indragiri Hilir.
"Angin masih berhembus dari arah tenggara dan selatan. Asap yang sekarang menyelimuti Pekanbaru berasal dari kebakaran di Siak dan Indragiri Hilir yang berada di tenggara Pekanbaru," katanya.
Menurut citra satelit pada pukul 06.00 WIB terpantau ada 65 titik panas indikasi awal karhutla di Sumatera. Riau masih mendominasi dengan 30 titik panas.
Di Riau titik panas paling banyak ada di Indragiri Hilir (14) disusul Siak (10), Kepulauan Meranti (5), Indragiri Hulu (2), dan Rokan Hilir (2). Dari seluruh titik panas yang ada di Riau, ada 19 yang merupakan titik api. Titik api paling banyak ada di Indragiri Hilir, sebanyak delapan titik.
Titik panas juga terdeteksi di Jambi (12), Bangka Belitung (4), Lampung (10), Sumatra Selatan (5), dan Kepulauan Riau (satu).
Baca juga:
Dinas Kesehatan Riau bagikan 16.000 masker antisipasi dampak asap
Kabut asap paksa murid dan guru kenakan masker di Pekanbaru
Pewarta: FB Anggoro
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019