Putri pemilik klub NFL Buffalo Bills dan tokoh terkemuka gas alam Terry Pegula, yang berusia 25 tahun itu memperoleh hadiah 43.000 dolar AS.
Satu-satunya final tunggal WTA lainnya yang dimainkan Pegula adalah pada Quebec City September lalu, ketika ia kalah oleh petenis Prancis Pauline Parmentier.
"Quebec sangat menyakitkan," kata Pegula dikutip AFP, Senin. "Itu adalah sesuatu yang kamu harus berjuang melaluinya. Kamu tidak bisa terlalu memikirkannya.
"Final ini saya merasa sudah siap. Saya merasa yakin akan hal itu."
Pegula, peringkat 79 tetapi diperkirakan akan mencapai peringkat terbaiknya sepanjang karir, 54 pada Senin, mematahkan servis pada awal masing-masing set dan menyelesaikan pertandingan dalam satu jam dengan as.
"Aku agak emosional. Itu hampir melegakan," kata Pegula.
"Ini sangat memuaskan. Perjalanan ini membuatnya jauh lebih manis karena sulit. Saya benar-benar mendorong diri saya minggu ini. Sungguh menakjubkan. Saya gembira.
"Semoga saya bisa mengambil momentum ini dan terus membawanya."
Pegula meningkatkan rekornya menjadi 3-1 secara keseluruhan melawan petenis peringkat 62 Giorgi, namun mereka tidak bermain sejak 2012.
Giorgi, perempat finalis Wimbledon tahun lalu, telah mengatasi cedera pergelangan tangan kanan yang menganggu sehingga membatasinya hanya bermain pada enam turnamen sebelumnya tahun ini.
Ini adalah final pertama Giorgi sejak memenangi mahkota Linz tahun lalu. Satu-satunya gelar WTA lainnya dalam karir petenis asal Italia berusia 27 tahun itu diperoleh di Rosmalen pada 2015.
Baca juga: Kyrgios kalahkan Medvedev untuk juarai ATP Washington Open
Baca juga: Jessy/Beatrice terhenti di laga pembuka Washington
Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2019