Jakarta (ANTARA News) - Lembaga pemeringkat nasional Pefindo menilai gejolak yang terjadi pada perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang ditimbulkan oleh sektor keuangan global pada saat ini tidak berpengaruh pada sektor riil.
"Anjloknya harga saham di BEI tidak berdampak pada sektor riil Indonesia, apalagi gejolak pasar modal Indonesia terjadi akibat sentimen negatif terhadap gejolak global," kata Presiden Diretur Perusahaan Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), Kahlil Rowter, dalam acara diskusi Dinamika dan Prospek Pasar Saham Indonesia di Jakarta, Selasa.
Menurut Kahlil, penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terjadi selama kuartal I itu bukan akibat melemahnya fundamental, tapi lebih diakibatkan sentimen negatif saja.
"Walaupun ada emiten yang gagal IPO (penawaran perdana sahamnya) atau emisi obligasinya tidak akan mempengaruhi kinerjanya dan pembatalan proyeknya, karena mereka bisa mencari pendanaan dari sumber lain, jadi minim dampaknya," ujarnya.
Dia mengungkapkan, dengan adanya gejolak global ini justru Pefindo lebih banyak menaikkan rating obligasi emiten.
"Bahkan tahun ini Pefindo menaikkan rating dari 18 perusahaan, hanya satu yang turun (PT Berlian Laju Tanker) dan penurunan ini lebih disebabkan oleh utangnya yang terus meningkat," katanya menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008