Phnom Penh (ANTARA) - Pemimpin ideologis Khmer Merah Kamboja dan "Saudara Nomor Dua", Nuon Chea meninggal pada hari Minggu pada usia 93, kata seorang juru bicara pengadilan.
Sebuah pengadilan yang didukung oleh Perserikatan Bangsa-bangsa membuktikan Nuon Chea bersalah atas genosida dan menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup tahun lalu, hampir empat dekade setelah rezim Maois yang mengawasi "Killing Fields" digulingkan.
Sebagian besar korban rezim 1975-79 meninggal karena kelaparan, penyiksaan, kelelahan atau penyakit di kamp kerja paksa atau dipukuli sampai mati selama eksekusi massal.
"Kami dapat mengonfirmasi bahwa terpidana Nuon Chea, 93, meninggal malam ini pada 4 Agustus 2019 di rumah sakit Persahabatan Khmer Soviet," kata Neth Pheaktra, juru bicara di Kamar Luar Biasa di Pengadilan Kamboja (ECCC). "Keluarga Nuon Chea telah diberi tahu."
Antara 1,7 dan 2,2 juta orang, hampir seperempat dari populasi, tewas selama kekuasaan Khmer Merah tahun 1975 hingga 1979.
Saat ini, hanya mantan Presiden Khieu Samphan dan Kaing Guek Eav, yang juga dikenal sebagai Kamerad Duch, yang menjalani hukuman seumur hidup setelah dinyatakan bersalah karena genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Kamboja rayakan 39 tahun jatuhnya Khmer Merah
Baca juga: Pemimpin Khmer Merah bantah semua tuduhan
Penerjemah: Maria D Andriana
Editor: Sri Haryati
Copyright © ANTARA 2019