Yogyakarta (ANTARA News) - Sejumlah foto, film dokumenter, dan benda kenangan Fatmawati Soekarno, diantaranya berupa baju dan perhiasan, sejak awqal pekan ini dipamerkan di "Jogja Gallery" Jalan Pekapalan nomor 7 Alun-alun Utara, Kota Yogyakarta. Pergelaran foto, film dokumenter dan benda kenangan Fatmawati yang berlangsung hingga 21 April 2008 itu diprakarsai Yayasan Bung Karno dan Yayasan Fatmawati. Ketua Umum Yayasan Bung Karno, Guruh Soekarno Putra, mengatakan bahwa di Yogyakarta itu Fatmawati menjalani peran historis sebagai Ibu Negara yang mendampingi Ir. SOekarno (Bung Karno) dalam suka dan duka membesarkan Republik Indonesia yang masih muda usia. Ia mengatakan, di masa pendudukan Jepang, peran Fatmawati sebagai pembuat bendera pusaka Merah Putih telah dijalankan secara sebaik-baiknya. "Dia menjadi saksi mata kemerdekaan Indonesia saat diproklamasikan oleh Bung Karno dan Bung Hatta," katanya. Ketika ibukota RI harus pindah dari Jakarta ke Yogyakarta, kata Guruh, secara tabah dan tawakal Fatmawati mengarungi gelombang revolusi dengan tetap menjaga keserasian antara kepentingan kenegaraan dan keluarga. Menurut dia, menjadi Ibu Negara pertama RI pada usia 22,5 tahun bukanlah tugas yang sederhana. Karakter Fatmawati yang bersahaja, saleh, ceria dan suka bergaul dengan semua orang, secara otomatis ikut membantu melancarkan proses pembentukan dirinya sebagai pendamping Bung Karno sekaligus tokoh perempuan bagi negeri yang baru saja lahir. "Atas jasanya dalam perjuangan kemerdekaan RI, Fatmawati telah diabadikan sebagai Pahlawan Nasional," kata putra bungsu pasangan Soekarno dengan Fatmawati itu. Guruh Soekarno Putra mengatakan, selain sebagai Ibu Negara, Fatmawati juga mendapat sebutan sebagai Ibu Agung. Kata dia, dalam rangka mengenang 85 tahun Fatmawati Soekarno, maka Yayasan Bung Karno dan Yayasan Fatmawati menyembahkan pergelaran foto, film dokumenter dan benda kenangan Fatmawati untuk masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya. "Bukan suatu kebetulan jika pergelaran ini juga untuk memeriahkan peringatan Hari Kartini, dan 100 tahun Kebangkitan Nasional," katanya. Menurut dia, Fatmawati telah berupaya meneruskan cita-cita Kartini untuk emansipasi perempuan, dan ikut membangun bangsanya dalam semangat pembangunan nasional. Sementara itu, Direktur Utama "Jogja Gallery", Sugiharto Soeleman mengatakan bahwa foto-foto Fatmawati bersama keluarga selama tinggal di Yogyakata menunjukkan Yogyakarta tetap istimewa di hati sanubari rakyatnya. "Pergulatan selama hidup di Yogya, dinamika yang mengharukan dan membahagiakan, silih berganti mengisi laku ibu negara pertama RI," katanya. Ia mengatakan, tampilan busana etnik yang dulu dipakai Fatmawati menunjukkan tentang kecintaan terhadap hasil karya asli Indonesia. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008