Jakarta (ANTARA) - Kualitas udara Ibu Kota DKI Jakarta pada Minggu siang pukul 12.00 WIB berada di urutan empat di dunia dengan kualitas udara tidak sehat untuk kelompok tercatat di angka 160 atau dengan parameter PM2.5 konsentrasi 73.5 ug/m3 berdasarkan US Air Quality Index (AQI) atau indeks kualitas udara.
Berdasarkan data dari laman resmi AirVisual, Tashkent (Uzbekistan) berada diperingkat pertama dengan kualitas udara paling buruk dengan angka 299 atau masuk dalam kategori sangat tidak sehat dengan konsentrasi parameter PM2.5 sebesar 249 ug/m3.
Santiago (Chilei) berada diposisi kedua atau berada dikategori sangat tidak sehat dengan angka 229 dengan konsentrasi parameter PM2.5 sebesar 178. ug/m3.
Sedangkan diposisi ketiga di tempati Dubai (Persatuan Emirat Arab/UEA) dengan kategori tidak sehat di angka 167 dengan konsentrasi parameter PM2.5 sebesar 86.4 ug/m3.
Delhi (India) berada di posisi kelima dengan angka 121 atau masuk kategori tidak sehat untuk kelompok yang sensitif, dengan konsentrasi parameter PM2.5 sebesar 43.8 ug/m3.
Sebelumnya, kualitas udara di Ibu Kota Jakarta pada Minggu pagi berstatus tidak sehat yang menempati posisi kedua sebagai kota yang memiliki kualitas udara terburuk di dunia dengan US Air Quality Index (AQI) atau indeks kualitas udara di angka 152 atau setara parameter PM2.5 dengan konsentrasi polutan 57.5 µg/m³.
Baca juga: Tingkat kualitas udara di area CFD Jakarta sempat membaik
Baca juga: AirVisual: kualitas udara Jakarta terburuk kedua di dunia
Baca juga: Kualitas udara Jakarta Minggu pagi tidak sehat
Pewarta: Nova Wahyudi
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019