Sapwaturahman berhasil meraih medali emas setelah mencatat lompatan 7,29 meter. Disusul atlet asal Bangka Belitung Suwandi Wijaya 7,24 meter dan Noval dari DKI Jakarta dengan catatan lompatan 7,01 meter.
Bagi pria yang meraih medali perunggu di Asian Games 2018 ini, Kejurnas Atletik dimaksimalkan untuk persiapan SEA Games di Manila, Filipina akhir tahun ini.
Apalagi diakui dia, penampilannya mengalami grafik penurunan. Kondisi saat ini berbanding terbalik saat dulu mengikuti kejuaraan internasional baik di Korea Selatan, Malaysia, maupun Doha Qatar.
"Melihat grafik dari awal tahun memang menurun terus, yang pasti saya perlu pembenahan dan belajar dari kesalahan," ujar Sapwa.
Sapwa sendiri sebenarnya sudah tembus limit baik untuk PON maupun SEA Games. Saat di Malaysia Open ia berhasil mencatatkan waktu 7,97 meter. Dengan begitu, ia hanya tinggal mengevaluasi kekurangannya agar nantinya bisa menyumbang emas di kejuaraan internasional tersebut.
"PON dihitung di awal tahun. Kemarin sudah dihitung. Hasil di Malaysia sudah masuk hitungan untuk PON, dan SEA Games," katanya.
Melihat pertimbangan waktu yang semakin mepet menuju SEA Games, mau tak mau ia harus memperbaiki diri baik secara teknik maupun mental.
"Saya berjanji saya akan perbaiki ini biar lebih baik membuktikan di tiap kejuaraan internasional ada pelompat yang bagus dari indonesia," kata dia.
Baca juga: Tidak ada lawan seimbang jadi penghambat atlet sulit pecahkan Rekornas
Baca juga: PB PASI: visi atlet jangan kejar tembus SEA Games tapi Olimpiade
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Aris Budiman
Copyright © ANTARA 2019