Surabaya (ANTARA News) - Partai Golongan Karya (Golkar) merasa terpukul dengan kekalahan dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat, karena itu partai pimpinan H Jusuf Kalla itu tak ingin mengulang kekalahan di Jatim. "Kami terpukul dengan kekalahan itu, karena Jabar adalah basis Golkar, tapi masih ada Jatim dan Jateng. Kekalahan di Jabar akan menjadi pelajaran berharga bagi kami," kata Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso di Surabaya, Senin. Usai memberi pengarahan pada Rakor Bidang Pemilu dan Pilkada yang dihadiri DPD Golkar se-Jatim di Surabaya, ia mengatakan Golkar sudah menang di DKI Jakarta dan Banten, tapi kemenangan di Jatim dan Jateng itu penting, karena Pilgub di Jawa itu penting untuk Pilpres. "Pilgub di Jawa adalah tahap awal untuk Pilpres 2009, karena itu kami akan memperkuat infrastruktur partai di Jatim dan Jateng, tapi figur juga penting, seperti apa yang terjadi di Jabar," kata Ketua Fraksi Golkar di DPR RI itu. Menurut dia, pelajaran penting dari Pilgub Jabar adalah optimistis perlu dirawat agar saat hari H tidak justru menjadi sebaliknya seperti yang terjadi di Jabar. "Dalam Pilgub Jatim, kami mengandalkan ketokohan dari figur Soenarjo-Ali Maschan. Tapi instrumen partai di tingkat bawah juga perlu dijaga dengan pelibatan kader, simpatisan, dan relawan," katanya. Hingga Senin (14/4) pukul 15.00 WIB, hasil hitung cepat di Jabar mencatat pasangan Danny Setiawan-Iwan Sulanjana (Da`i) yang didukung Golkar menduduki peringkat ketiga setelah Achmad Heryawan-Dede Yusuf (Hade) yang didukung PKS-PAN dan Agum Gumelar-Nu`man Abdul Hakim (Aman) yang didukung PDIP-PPP-PKB.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008