Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antar bank Jakarta, Senin sore cenderung merosot menjadi Rp9.195/9.200 dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.182/9.197 per dolar AS atau turun 13 poin. Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib, mengatakan rupiah masih berada di bawah angka Rp9.200 per dolar AS yang dinilai cukup aman. Hal ini menunjukkan bahwa Bank Indonesia (BI) masih tetap menjaganya agar tidak berada dalam kisaran yang melebar, ucapnya. Rupiah, menurut dia, sulit bergerak, karena tidak ada faktor pendukung di pasar, apalagi pemerintah saat ini sedang mencari dana baru untuk mengatasi gejolak dari kenaikan harga bahan pangan dan minyak mentah. Untuk saat ini rupiah masih stabil dalam kisaran yang sempit, ujarnya. Kostaman Thayib mengatakan, rupiah sepanjang pekan ini akan berada dalam jarak yang tidak jauh pada kisaran antara Rp9.200 sampai Rp9.220 per dolar AS, karena gejolak pasar belum tinggi dan pelaku pasar masih menunggu pernyataan dari negara-negara industri maju (G7) dan pertemuan bank sentral AS (The Fed) pada akhir bulan ini. Rupiah, menurut dia, akan mendapat sentimen positif pasar dengan pertemuan The Fed yang berencana akan menurunkan suku bunganya. The Fed diperkirakan akan menurunkan suku bunga sebesar 50 basis poin menjadi 1,75 persen dari sebelumnya 2,25 persen, katanya. Ditanya mengenai peluang BI Rate, menurut dia, BI tidak akan menurunkan BI Rate apabila inflasi masih tetap tinggi. Inflasi cenderung masih tinggi sehingga BI Rate masih berada dalam angka 8 persen.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008