Jakarta (ANTARA) - Perpecahan yang sempat terjadi saat Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 harus dirajut lagi terutama oleh pemenang pesta demokrasi dan persatuan berdasarkan Pancasila harus dijaga karena sudah final, menurut mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.
"Ketika ada secercah keretakan di bangsa ini maka pemimpin yang memenangkan kontes demokrasi dialah yang paling wajib untuk menyatukan kembali bangsa ini," ujar politikus yang akrab disapa Aher itu dalam diskusi politik di Jakarta Selatan, Sabtu.
Menurut Aher, Pemilu 2019 menimbulkan luka di antara masyarakat akibat gesekan yang dibiarkan dan menjadi besar dan hal itu harus segera disembuhkan karena Indonesia sebagai bangsa Pancasila yang mengusung kebersamaan.
Baca juga: JK: Kalau FPI tolak Pancasila, izinnya tidak diperpanjang
Baca juga: Ratusan CPNS Madiun ikuti diklat karakter wujudkan birokrasi Pancasila
Baca juga: Nasir: boleh bahas paham marxisme di kampus sebatas ilmu pengetahuan
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu juga mengatakan bahwa konsep kebangsaan yang dianut oleh bangsa Indonesia yaitu Pancasila sudah final dan tidak bisa didikusikan lagi.
"Bagi PKS, kita konsep berbangsa dan bernegara ini sudah final. Pancasila sudah final dan selesai bagi bangsa ini. Jangan didiskusikan lagi," tegasnya.
Aher juga mengatakan bahwa diskusi harusnya sudah tidak dilakukan, bahwa kemudian ada amandemen itu adalah kesepakatan bersama yang dilakukan tanpa mengubah roh kesatuan Pancasila.
Diskusi yang diselenggarakan Putera Nasional Indonesia Institute itu mengambil tema "Merajut Kebersamaan Menjaga Persatuan Indonesia."
Diskusi itu dihadiri juga oleh pengamat komunikasi politik Syaifuddin, Direktur Eksekutif Indopolling Network Wilhelmus Wempy, dan DPP Persatuan Alumni GMNI Ade Reza Hariyadi.
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019