Kupang (ANTARA) - Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Kupang, Dr. Ahmad Atang mengatakan, Partai Nasdem tidak memiliki beban politik apapun dalam koalisi pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
"Nasdem tidak memiliki beban politik apapun dalam koalisi, sehingga ancaman Nasdem untuk keluar dari koalisi dan menjadi oposisi menurut saya bukan isapan jempol," kata Ahmad Atang kepada Antara di Kupang, Sabtu.
Baca juga: Pengamat: Friksi di internal Koalisi 01 akibat kemandekan negosiasi
Baca juga: Akademisi: Manuver politik ketum Nasdem bukan baru sekarang
Baca juga: Pengamat: NasDem sedang "menakut-nakuti" PDIP dan Jokowi
Baca juga: Partai NasDem mulai gagas program pemenangan pilkada serentak 2020
Dia mengemukakan pandangan itu, berkaitan dengan adanya friksi di internal parpol koalisi 01, dan kemungkinan Nasdem akan keluar dari koalisi.
Menurut Ahmad Atang, diantara partai koalisi 01, yang paling kuat memegang prinsip dukungan politik adalah partai Nasdem dibandingkan partai koalisi lain yang cenderung oportunis.
Disamping itu, Nasdem tidak memiliki beban politik apapun dalam koalisi, sehingga ancaman Nasdem untuk keluar dari koalisi dan menjadi oposisi menurut saya bukan isapan jempol, katanya.
Dia menambahkan, selama dalam koalisi, Nasdem memiliki militansi politik yang kuat untuk mendukung pemerintah, baik di parlemen maupun di eksekutif.
Karena itu, Nasdem tidak memiliki beban politik dan berani mengambil sikap untuk keluar.
"Nasdem tidak memiliki ketergantungan dan ambisius yang kuat terhadap kekuasaan, sehingga keberadaan mereka di luar dan di dalam kekuasaan nilainya sama saja," katanya.
Ahmad Atang mengatakan, Surya Paloh sebagai ketua partai akan sangat konsisten antara apa yang dikatakan dan apa yang dibuat.
Jika Surya Paloh membuat pernyataan untuk keluar dari koalisi pasti akan dilakukan.
Karena itu, kita lihat dinamika ini hari-hari ke depan, apa sikap dan langkah kongkrit Nasdem.
"Jangan sampai publik justru terjebak oleh teori dramaturgi yang sedang dipraktikan dan Nasdem hanya sebagai wayang saja," katanya Ahmad Atang.
Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019