Bandung (ANTARA News) - Pemenang sementara pemilihan gubernur (Pilgub) Jabar 2008 versi quick count, Ahmad Heryawan, mengaku dirinya yakin memenangi Pilgub Jabar dua hari menjelang pencoblosan.
Keyakinan itu muncul setelah suvei yang dilakukan seorang rekannya melaporkan bahwa pasangan Hade unggul dalam survei pada masa tenang," kata Ahmad Heryawan kepada wartawan di Bandung, Senin.
Ahmad Heryawan yang berpasangan dengan Dede Yusuf (Cawagub) mengatakan, dirinya tidak perlu menyebutkan nama rekannya tersebut.
"Hanya pada akhir masa tenang, rekan yang melakukan survei terakhir di seluruh Jabar menyebutkan pasangan Hade di mata masyarakat lebih baik," katanya.
Menurutnya, survei itu sudah dilakukan beberapa kali, tetapi sengaja tidak dipublikasikan, namun dirinya mempercayai karena hasil survei cukup obyektif.
Survei itu menyerap semua respon masyarakat di 26 kota dan kabupaten di Jawa Barat, katanya.
"Survei yang dilakukan gratis. Artinya saya tidak mengeluarkan uang untuk membayar sepeserpun. Mereka murni dan ikhlas, meski harus menjaring semua pendapat di masyarakat, dari berbagai kalangan," ungkapnya.
Dikatakannya, survei itu dapat dikatakan di luar survei yang dilakukan tim sukses kampanye pasangan Hade, baik PKS maupun PAN.
Namun demikian, survei di intern PKS dan PAN sendiri memang menunjukkan respon pasangan Hade lebih baik ketimbang dua pasangan calon lainnya.
Faktor gambar?
Menyinggung faktor lain dalam kemenangan Pilgub ini, Ahmad Heryawan mengatakan, seorang ahli advertising di Bandung menyebutkan salah satu faktor keunggulan pasangan Hade karena faktor gambar di kotak suara.
"Saya tidak tahu. Mereka menyebutkan bahwa faktor gambar Hade lebih fresh, tidak berpeci, dan pakaian baju jas yang matching dengan dasi. Sekali lagi kami tidak tahu, tapi mungkin perlu diteliti. Padahal foto yang dalam surat suara itu, awalnya bukan yang seharusnya, tapi bagian desain memasukkan yang itu," paparnya.
Namun dia menegaskan, dalam lima detik terakhir sebelum pencoblosan di TPS oleh pemilih, pilihan bisa jatuh pada pasangan yang tidak diunggulkan, terutama untuk massa mengambang. Mungkin faktor gambar yang tadi itu dapat mempengaruhi psikologis konstituen, ucapnya. (*)
Copyright © ANTARA 2008