Manchester, Inggris (ANTARA) - Manajer Manchester City Pep Guardiola menyerang balik bos Liverpool Jurgen Klopp yang menyebut City beroperasi di atas "pulau fantasi" transfer.
Klopp menyebut City, Real Madrid, Barcelona dan Paris Saint-Germain, sebagai tim yang berbelanja jor-joran sekalipun ada pembatasan Financial Fair Play dari badan sepak bola Eropa UEFA.
"Kelihatannya ada empat klub di dunia yang bisa melakukannya secara konstan. Madrid, Barcelona, City dan PSG. Apa pun yang mereka inginkan, mereka lakukan," kata Klopp seperti dikutip AFP.
City dan Liverpool bertemu Minggu pekan ini dalam Community Shield yang menjadi pembuka musim liga elite Inggris ini.
"Klaim itu mengganggu saya. Tentu saja mengganggu saya karena tidak benar kami belanja 200 juta pound pada setiap pasar transfer," kata Guardiola kepada wartawan seperti dikutip AFPs, Sabtu.
"Saya tidak suka karena itu tidak benar. Musim lalu kami membelanjakan 17 juta pound untuk seorang pemain."
Pemain itu adalah Riyad Mahrez yang dibeli pada harga 60 juta pound. Tapi rekor harga pemain ini disalip Liverpool yang pada saat yang sama membeli Virgil van Dijk sebesar 75 juta pound dan kiper termahal di dunia Alisson Becker yang mereka beli pada 67 juta pound.
Musim panas ini City cuma mengeluarkan 62 juta pound untuk mendapatkan gelandang Atletico Madrid Rodri. Tapi harganya ini tidak seberapa jika dibandingkan dengan Real yang membeli Eden Hazard dan Barca yang membeli Antoine Griezmann masing-masing pada harga di atas 100 juta euro.
"Dua musim silam jika kami belanja banyak itu karena saya menangani tim yang 10 atau 11 pemainnya di atas 30 tahun, kami harus menyelesaikannya," kata dia seperti dikutip AFP.
"Tetapi kami tak bisa belanja 200 juta pound setiap musim. Contohnya, musim lalu Liverpool belanja lebih dari 200 juta dolar, dan mereka tidak bisa melakukan itu musim ini, sama saja kan. Saat ini klub-klub tidak bisa belanja banyak setiap musim."
Baca juga: Leroy Sane tak minta pindah ke Bayern
Baca juga: Manchester City selangkah lagi daratkan 'Messi baru'
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2019