Saya terbiasa untuk tetap siaga di mana pun berada, jadi saya tidak panik seperti yang lain
Bandarlampung (ANTARA) - Taruna Siaga Bencana (Tagana) Lampung mengirimkan anggotanya ke sejumlah tempat pengungsian warga yang panik akibat guncangan gempa, yang memadati Kantor Gubernur Lampung di Bandarlampung.
"Tagana sudah siap dengan dapur umum, dengan tenda, semua sudah saya siagakan di markas . Semua sudah siap, kendaraan, tenda, dan peralatan pendukung sudah siap, Tagana sudah merapat di kantor gubernur," kata Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung, Sumarju Saeni, saat dihubungi di Bandarlampung, Jumat (2/8) malam.
Ia meminta masyarakat untuk tidak panik. kendati gempa di Samudera Hindia berkekuatan magnitudo 7,4 berpotensi tsunami dirasakan masyarakat Lampung.
Dia mengatakan gempa ada potensi tsunami, namun masyarakat harus tetap tenang.
"Masyarakat pesisir pantai diminta untuk tenang dan mengungsi ke tempat yang lebih tinggi," ujarnya.
Sumarju yang juga Panglima Tagana itu sedang mengikuti kegiatan di Hotel Aston Bekasi, juga merasakan guncangan gempa.
"Saya terbiasa untuk tetap siaga di mana pun berada, jadi saya tidak panik seperti yang lain,” kata Sumarju Saeni.
Pada Jumat (2/8), sekitar pukul 19.03.21 WIB wilayah Samudera Hindia selatan Jawa diguncang gempa tektonik. Hasil analisis menunjukkan gempa itu memiliki bermagnitudo 7,4 dengan episenter terletak pada koordinat 7,54 LS dan 104,58 BT, tepatnya di laut pada kedalaman 10 km.
Gempa itu berpotensi tsunami dengan peringatan dini untuk wilayah Pandeglang bagian selatan dengan status ancaman siaga (ketinggian maksimal tiga meter, Pulau Panaitan, Pandeglang dengan status ancaman siaga (ketinggian maksimal tiga meter), Lampung di barat pesisir selatan dengan status ancaman siaga (ketinggian maksimal tiga meter).
Selain itu, di Pandeglang bagian utara dengan status ancaman waspada (ketinggian maksimal 0,5 meter) dan Lebak dengan status ancaman waspada (ketinggian maksimal 0,5 meter)
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika telah memutakhirkan data tentang kekuatan gempa dari awalnya bermagnitudo 7,4 menjadi 6,9 dan menyatakan peringatan dini tsunami diakhiri, beberapa waktu setelah terjadi gempa di Provinsi Banten yang dirasakan warga di sejumlah daerah lainnya itu.
Baca juga: Sebagian besar warga mulai tinggalkan tempat pengungsian
Baca juga: Gempa Bumi akibat aktivitas penunjaman Lempeng Indo-Australia
Baca juga: Jokowi arahkan petugas cepat tanggulangi dampak gempa Banten
Pewarta: Agus Wira Sukarta
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019