Data sementara yang dihimpun hingga pukul 22.10 WIB

Jakarta (ANTARA) - Pusat Pengendalian Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Pusdalops BNPB) telah menerima laporan tentang beberapa rumah yang rusak akibat gempa bumi dengan magnitudo 6,9 di Banten, Jumat (2/8) malam.

"Data sementara yang dihimpun hingga pukul 22.10 WIB, terdapat tujuh rumah rusak berat, tiga rumah rusak sedang, dan lima rumah rusak ringan," kata Pelaksana Harian Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB Agus Wibowo melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (2/8).

Ia mengatakan rumah yang dilaporkan rusak berat berada di Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Bandung Barat.

Sebanyak lima rumah di Desa Neglasari dan satu rumah di Desa Tanjung Sari, Kecamatan Agrabinta, Kabupaten Cianjur dilaporkan rusak berat.

Di Kabupaten Bandung Barat, kata dia, terdapat satu rumah rusak berat yakni di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cipeundeuy.

Kerusakan rumah juga terjadi di Kecamatan Cipatat dan Kecamatan Cililin di Kabupaten Bandung Barat, serta Kecamatan Cidahu, Kecamatan Parakansalak, dan Kecamatan Sukaraja di Kabupaten Sukabumi.

Gempa bumi magnitudo 6,9 yang sebelumnya dirilis magnitudo 7,4, terjadi pada Jumat (2/8), pukul 19.03 WIB, di 147 kilometer barat daya Sumur, Provinsi Banten dirasakan dengan durasi yang berbeda-beda di beberapa wilayah.

Gempa menyebabkan banyak orang yang belarian keluar rumah dan bangunan lain, serta mengungsi ke beberapa tempat karena ada peringatan dini tsunami.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika telah mengakhiri peringatan dini tsunami itu pada pukul 21.35 WIB.

Baca juga: Jokowi arahkan petugas cepat tanggulangi dampak gempa Banten
Baca juga: BMKG mutakhirkan gempa Banten bermagnitudo 6,9
Baca juga: Gempa Bumi akibat aktivitas penunjaman Lempeng Indo-Australia

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019