Jakarta (ANTARA) - Data sementara yang dihimpun Pusat Pengendali Operasi BNPB pada 2 Agustus 2019, pukul 22.10 WIB mencatat tujuh rumah rusak berat, tiga rusak sedang dan lima lainnya rusak ringan.

"Data rumah rusak berat teridentifikasi di wilayah Kabupaten Cianjur dan Bandung Barat," kata Plh Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Jumat.

Kerusakan rumah sebanyak lima unit rusak berat di Desa Neglasari dan satu unit di Desa Tanjung Sari, Kecamatan Agrabinta, Kabupaten Cianjur. Rumah rusak berat lain tercatat satu unit di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cipeundeuy, Bandung Barat.

Selain itu kerusakan di kabupaten ini juga terjadi di Kecamatan Cipatat dan Cililin. Satu rumah rusak ringan di Desa Cirawa Mekar Kecamatan Cipatat, sedangkan 4 lainnya di Kecamatan Cililin.

Juga baca: Gempa Bumi akibat aktivitas penunjaman Lempeng Indo-Australia

Juga baca: BPBD Pandeglang monitor dampak gempa, belum ada laporan korban

Juga baca: BNPB: Pemicu tsunami Anyer beda dengan peristiwa sekarang

Sementara itu, dua unit rumah mengalami rusak ringan dan rusak sedang di Kabupaten Sukabumi. Rincian kerusakan satu unit di Desa Jayabakti Kecamatan Cidahu dan satu lagi di Desa Sukatani, Kecamatan Parakansalak. Kerusakan juga terjadi pada bangunan Majelis Ta’lim di Desa Margaluyu, Kecamatan Sukaraja, dengan kategori rusak ringan.

Di Bogor, BPBD setempat melaporkan satu unit rumah mengalami retak-retak.

Berdasarkan pantauan Pusdalops BNPB, sejumlah 1.000 warga mengungsi di halaman Kantor Gubernur Lampung. Sejumlah 50 lain di Kabupaten Lampung Selatan mengungsi di bekas Hotel Lima Enam.

Gempa bumi bermagnitudo 6,9, yang sebelumnya dirilis bermagnitudo 7,4 ini dirasakan dengan durasi berbeda di beberapa wilayah. Warga di Kabupaten Pandeglang merasakan getaran selama 5-10 detik. Warga panik dan keluar rumah; sebagian mereka mengungsi ke dataran yang tinggi.

Warga di Kabupaten Lampung Selatan merasakan gempa 1 – 5 detik. Mereka juga panik namun tetap waspada. Sedangkan warga Sukabumi, mereka merasakan getaran lebih lama yaitu 15-20 detik. Masyarakat terpantau panik dan keluar rumah. Demikian juga dengan warga Kabupaten Cianjur yang juga merasakan getaran sekitar 20 detik. Durasi pendek dirasakan warga Kabupaten Bandung dan Bandung Barat dengan waktu 5 – 7 detik, sedangkan Kota Bogor 15 – 25 detik.

Sementara itu, Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah menyatakan bahwa peringatan dini tsunami yang disebabkan gempa berakhir pada pukul 21.35 WIB. Gempa magnitudo 6.9 ini terjadi pada pukul 19.03 WIB yang berlokasi 147 km barat daya Sumur, Banten.

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019