Kediri (ANTARA News) - Deklarasi Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) di Pondok Pesantren Al Amin, Ngasinan, Rejomulyo, Kota Kediri, Jawa Timur, Minggu menjadi ajang kritik terhadap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang kini sedang dilanda konflik internal. "Alhamdulillah, kita sekarang sudah tidak lagi di PKB. Insya Allah di partai ini tidak ada lagi pecat-memecat pengurus seperti di PKB," kata Ketua Dewan Syura DPP PKNU, Abdurrahman Chudlori (Mbah Dur). Di depan ratusan kader dan simpatisan partai yang kelahirannya dibidani para ulama NU itu, Mbah Dur menambahkan, partainya akan mengedepankan nilai-nilai demokratis. Jika ada pengurus yang melanggar AD/ART partai, Dewan Syura bukan satu-satunya lembaga yang berhak menjatuhkan sanksi administrasi dan mengeluarkan keputusan pemecatan. "Tidak seperti di PKB, baru sekadar khabar-khabar (informasi) saja, dewan syura sudah berani memecat. Di PKNU tidak, karena di atas dewan syura masih ada lembaga yang lebih tinggi lagi, yakni mustasyar," kata mantan anggota Dewan Syura DPP PKB itu membandingkan. Kritikan tak kalah pedasnya terhadap partai pimpinan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu juga dilontarkan Ketua Dewan Syura DPW PKNU Jatim, Ubaidillah Faqih dalam acara itu. "Sekarang para ulama dan pengasuh pondok pesantren sudah memiliki rumah sendiri. Mereka keluar dari PKB karena merasa tidak diberikan tempat setelah bersusah payah turut membidani pendiriannya. PKB sudah bukan lagi partai Islam," kata putera pengasuh Ponpes Langitan, Tuban, KH Abdullah Faqih yang juga hadir dalam acara tersebut. Oleh sebab itu, bergabungnya para ulama NU dalam partai itu bukan semata-mata bertujuan politis, tapi ingin berpartisipasi mewujudkan demokratisasi. Tak Ungkit Masa Lalu Sementara Ketua Tanfidz DPW PKNU Jatim, Abdullah Zaim mengatakan, para ulama yang hadir dalam acara deklarasi dan pelantikan jajaran ketua dan pengurus DPC PKNU Kota Kediri itu tak ingin mengungkit-ungkit masa lalu bersama PKB. "Kami tidak akan mencampuri urusan PKB, karena sudah ada rumah sendiri. Kami ingin mendapatkan suara dari mana saja. Tak peduli apakah PKB sekarang dilanda konflik atau tidak," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008