Jakarta (ANTARA News) - Direktur Perbankan Syariah Bank Indonesia, Ramzi A Zuhdi, mengatakan bahwa pada 2008 pertumbuhan total aset bank syariah di atas 45 persen atau tumbuh lebih tinggi dari rencana bisnis bank syariah yang telah diajukan ke BI. "Tahun ini, kita yakin pertumbuhan dia atas rencana bisnis bank syariah yang telah diajukan yaitu 45 persen, karena adanya sertifikat Bank Indonesia syariah (SBIS) dan disahkannya Undang-undang Surat Berharga Syariah Negara (UU SBSN)," katanya di Jakarta, Minggu. Ia mengatakan, untuk menggenjot pertumbuhan aset perbankan syariah, pihaknya terus melakukan pendekatan dengan berbagai pihak termasuk dengan investor Timur Tengah. Namun demikian, hingga kuartal I 2008, investor Timur Tengah belum masuk berinvetasi langsung ke bank syariah Indonesia. "Kita juga masih menunggu kabar dari Kuwait Investment House, dan Qatar Nasional Bank (QNB) yang tertarik untuk mengembangkan bank syariah di sini," katanya. Sementara itu, ia masih mengkaji apakah target lima persen total aset perbankan syariah dibandingkan dengan total aset perbankan konvensional tersebut dapat tercapai setelah dua instrumen syariah dikeluarkan (SBIS dan UU SBSN). "Kita belum tahu itu, namun saya optimis bila beberapa bank syariah dengan cepat muncul dan merealisasikan rencananya, seperti investor Timur Tengah dan juga BCA misalnya," katanya. Sementara itu, hingga Februari 2008, total aset Rp36,846,280, meningkat 2,81 persen dibandingkan Januari yang mencapai Rp35,836,442.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008