Washington (ANTARA News) - Reformasi prosedur pemungutan suara (voting) di tubuh Dana Moneter Internasional (IMF) yang nantinya akan membuat negara-negara berkembang menjadi lebih berpengaruh, mendapat dukungan anggota-anggotanya, terutama dari negara berkembang
Menkeu Italia, Tommaso Padoa-Schioppa, Minggu atau Sabtu waktu setempat, mengungkapkan bahwa aturan voting yang terbaru telah didukung sepenuhnya oleh ke 24 menteri yang menghadiri pertemuan musim semi IMF di Washington.
Inisitiatif aturan itu akan mengalihkan 2,7 persen hak suara negara maju kepada negara berkembang. Namun hal itu harus didukung oleh 85 persen anggota institusi beranggotakan 185 negara itu.
Direktur Pelaksana IMF, Dominique Strauss-Kahn menjabarkan "daftar panjang menteri" yang mendukung reformasi saat pertemuan IMF dengan komisi finansial, dan ia pun yakin bahwa aturan itu akan keluar pada akhir bulan ini.
Namun, reformasi yang diungkapkan Dewan eksekutif bulan lalu pasca negosiasi panjang masih tetap memberikan pengaruh lebih besar pada negara-negara industri sekitar 57-43 persen.
Sekelompok menteri dari 24 negara berkembang pada Jumat lalu (11/4) mengatakan mereka mendukung inisiatif itu sebagai langkah awal, tapi mereka tidak akan berhenti sampai "keseimbangan" tercapai di IMF dan Bank Dunia, demikian laporan DPA. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008