Kendari (ANTARA News) - Dua kuburan bayi ditemukan aparat Polres Kota Kendari, di belakang rumah salah seorang dukun berinisial Mr di Kelurahan Kandai, Kecamatan Kandai, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
Kasat Reskrim Polresta Kendari, AKP Samin SIK di lokasi kejadian, Sabtu mengatakan, kuburan bayi di belakang rumah dukun, Mr ditemukan aparat polisi berdasarkan informasi dari warga sekitar yang telah lama menaruh curiga terhadap aktifitas dukun tersebut.
"Informasi adanya bayi yang dikuburkan di belakang rumah dukun itu berasal warga sekitar, dan setelah dilakukan penyelidikan di sekitar lokasi belakang rumah dukun itu ternyata terdapat dua kuburan bayi," ujarnya.
Kuburan itu digali setelah polisi menggerebek rumah dukun Mr. Selain mengamankan sang dukun, polisi juga mengamankan dua orang pasien yang diduga orang tua sang bayi tersebut, Ng dan Hs.
Setelah ditelusuri, lanjut dia, dua orang pasien itu memang orang tua dari salah satu bayi yang dikubur Jumat ( 9/1) sekitar pukul 17.00 WITA.
"Untuk sementara hal ini masih dalam proses penyelidikan aparat kepolisian dengan berdasarkan informasi serta barang bukti yang ditemukan di lokasi," ungkapnya.
Dukun Mr yang semula sudah ditahan di kantor polisi bersama kedua orang tua bayi, oleh polisi dibawa kembali ke rumahnya untuk memudahkan penggeledahan.
Saat digeladah, dalam rumah dukun tersebut ditemukan sejumlah alat perdukunan seperti susuk, keris, sesajen, serta obat-obatan, yang semua disita sebagai barang bukti.
Atas temuan tersebut, dukun wantita yang berumur sekitar 50-an tahun itu mengaku semua barang tersebut digunakan untuk mengobati pasiennya. "Itu semua barang-barang yang saya gunakan untuk mengobati pasien yang ke sini," ujarnya.
Saat penggeledahan itu lah polisi juga menemukan kuburan yang di atasnya tertancap kayu yang diikat kain merah. Setelah kuburan digali, polisi menemukan mayat seorang bayi.
Tidak jauh dari kuburan yang digali, polisi menemukan satu kuburan bayi lainnya yang diatasnya terdapat batu nisan kecil yang diberi sesajen.
Kepada polisi, dukun Mr mengaku bahwa salah satu bayi yang dikubur di belakang rumahnya kemarin itu adalah anak pasangan di luar nikah, Ng dan Hs. "Mereka membawa bayinya ke sini untuk berobat karena sakit demam, tetapi ternyata meninggal di rumah saya," ujarnya.
"Saya lakukan itu dengan pertimbangan daripada mayat si bayi dimakan anjing karena tidak dikubur, oleh karena itu saya menyarankan mereka agar menguburkan jasad si bayi di belakang rumah saya," ujarnya sambil terisak tangis.
Jasad bayi beserta barang bukti lainnya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kendari untuk diidentifikasi sebagai bahan penyelidikan pihak kepolisian.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009