Bandarlampung (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Barat menyebutkan belum ada laporan kerusakan di daerah itu, terutama di Kota Liwa, setelah terjadi gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 7,4 pada Jumat, pukul 19.03.21 WIB, di Garis Lintang 7.54 Lintang Selatan - Garis Bujur 104.58 Bujur Timur, dengan kedalaman 10 km.
"Sejauh ini belum ada laporan kerusakan di Lampung Barat, begitu juga laporan yang masuk kepada saya dari staf," kata Kepala BPBD Kabupaten Lampung Barat, Gideon Sihite, saat dihubungi dari Bandarlampung, Jumat malam.
Meski demikian, ia menyebutkan pihaknya tetap melakukan pemantauan dan pengumpulan informasi, meski sejauh ini dilaporkan tidak ada kerusakan.
"Kita tetap melakukan pemantauan ke lapangan," katanya.
Getaran gempa itu juga dirasakan warga Kota Bandarlampung, dan membuat panik mereka.
Pantauan di lokasi pesisir Kota Bandarlampung, warga setempat seperti Gudang Lelang, Gubuk Sero, dan Kangkung, warga ke luar dari rumah dikarenakan panik.
Mereka ke luar untuk berjaga-jaga karena takut adanya tsunami dan mencari tempat yang lebih tinggi.
"Ya tadi kami merasakan gempa yang kuat dan membuat warga panik dan sesegera mungkin meninggalkan rumah karena takut akan tsunami," kata Nurhadi salah satu warga Gudang Lelang.
Dia mengatakan, untuk berjaga-jaga dan menghindarkan hal-hal yang tidak diinginkan lebih baik ke luar rumah dahulu sampai aman.
Di pesisir Desa Margasari, Kabupaten Lampung Timur, warga juga merasakan getaran gempa cukup kuat selama beberapa detik pada Jumat malam sekitar pukul 19.05 WIB.
"Saya juga merasakan getarannya, ini lindu (gempa)," kata Bambang, warga Desa Margasari.
Kardi, warga lainnya juga merasakan getaran yang sama.
Menurut dia, rumahnya serasa bergoyang.
"Iya, rasanya di dalam rumah serasa bergerak, tapi terasa sebentar saja," ungkap Kardi setelah ke luar dari rumahnya.
Kendati demikian, warga Desa Margasari tidak sampai panik.
Baca juga: BPBD Pandeglang turunkan tim reaksi cepat cek dampak gempa
Baca juga: PVMBG: Gempa M 7,4 di lempeng Indo-Australia ke lempeng Eurasia
Baca juga: BMKG: Peringatan dini tsunami belum diakhiri karena masih dipantau
Pewarta: Hisar Sitanggang
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019