Kepala BPBD Cianjur, Dodi Permadi saat dihubungi Jumat mengatakan pihaknya masih menunggu laporan dari setiap kecamatan terkait dampak dari gempa yang berlangsung cukup lama itu.
Sejumlah petugas sudah diperintahkan untuk mengawasi pesisir pantai selatan Cianjur, untuk memastikan tidak ada tanda-tanda terjadinya tsunami.
"Kami masih menunggu laporan dari wilayah rawan longsor ataupun dari pesisir pantai selatan. Kami belum bisa memastikan untuk Cianjur dampak apa yang terjadi dari gempa tersebut," katanya.
Namun pihaknya mengimbau warga di seluruh wilayah Cianjur, untuk tetap waspada ketika gempa kembali terjadi segera keluar dan tidak berada dekat dengan bangunan yang rawan ambruk.
Sementara itu, informasi yang berhasil dihimpun, sebagian besar warga di wilayah selatan tepatnya penduduk yang tinggal di sepanjang pesisir pantai selatan, masih bertahan di luar rumah setelah merasakan gempa yang cukup kencang.
Bahkan beberapa ratus kepala keluarga mengungsi ke tempat aman karena perkampungan mereka tidak terlalu jauh dari pantai. Sebagai upaya antisipasi terjadinya tsunami meskipun imbauan BMKG masih dalam bentuk peringatan.
Rahmat Hidayat (54) warga Kecamatan Sindangbarang, mengatakan hingga satu jam setelah gempa, warga masih berkumpul di tengah lapang dan menjauhi pinggir pantai untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
"Sampai pukul 20.00 WIB, warga masih bertahan di lapangan terbuka dan alun-alun Sindangbarang. Gempa yang terjadi sangat membuat panik warga di pesisir selatan," katanya.
Baca juga: Gempa buat warga selatan Cianjur berhamburan keluar rumah
Baca juga: Alat deteksi tsunami di selatan Cianjur tidak berfungsi
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019