"Ada satu rumah roboh ke tanah diterpa angin kencang, karena bangunan terbuat dari kayu di Gampong (Desa) Blang Gunci, Kecamatan Paya Bakong," ucap Kepala Pelaksana Badan Penangulangan Bencana Aceh, Teuku Ahmad Dadek di Banda Aceh, Jumat.
Ia menjelaskan, sedangkan keempat rumah lagi mengalami kerusakan sedang, tiga unit di antaranya di bagian atap yang berkonstruksi kayu dilapisi daun rumbia diterbangkan angin kencang di Desa Leuhong, Paya Bakong.
Masih di Leuhong, terdapat pagar pembatas komando rayon militer (koramil) Kecamatan Paya Bakong mengalami kerusakan sedang akibat tertimpa pohon yang tumbang.
Sisanya satu unit rumah lagi mengalami kerusakan pada bagian atap berada di Desa Baroh Kuta Batee, Kecamatan Murah Mulia, Aceh Utara.
"Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun empat keluarga dengan 20 orang menjadi korban terdampak, tujuh orang di antaranya terpaksa mengungsi ke tempat keluarga terdekat," terangnya.
Ia mengatakan, tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara telah turun ke lokasi membantu keluarga yang menjadi korban terdampak akibat peristiwa angin kencang ini.
"BPBD setempat juga melakukan koordinasi, selain pendataan dan pembersihan di lokasi. Saat ini para korban membutuhkan material bangunan demi memperbaiki rumah," tegas Dadek.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Aceh telah memperkirakan, hujan disertai angin kencang bakal terus melanda hampir seluruh wilayah di provinsi paling barat Indonesia ini.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Aceh, Zakaria Ahmad, mengatakan, rata-rata kecepatan angin tersebut berkisar antara 10 hingga 30 kilometer per jam.
"Kecepatan angin ini bisa meningkat hingga dua kali lipat dan ini akibat cuaca buruk yang timbul dari awan Cumulonimbus," katanya.
Baca juga: Korban angin kencang di Aceh Utara mengungsi ke rumah keluarga
Baca juga: Kerusakan rumah angin kencang Aceh Utara bertambah
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019