Malang (ANTARA News) - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) M. Nuh berharap proses "migrasi digital" di Indonesia segera tuntas agar mampu menampung dan melayani kran permintaan frekuensi. "Sekarang ini kita masih menggunakan sistem analog dan kalau migrasi digital ini segera tuntas, maka kita akan bisa melayani banyak permintaan frekuensi, karena sekarang frekuensi yang ada itu sudah penuh," kata Menkominfo usai meresmikan Warung Masyarakat Informasi (Warmasif) di Kantor Pos Besar Malang, Jatim, Sabtu. Ia mengakui, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) sampai sekarang masih terus membuka kran layanan permintaan frekuensi padahal saat ini sudah penuh dengan total jumlah frekuensi khususnya radio mencapai 2.200 dan di Jawa Timur (Jatim) sebanyak 400. Karena padatnya frekuensi tersebut, maka pihaknya tidak bisa memberikan layanan ijin frekuensi baru sampai proses migrasi digital tersebut tuntas termasuk penggantian peralatan yang sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi dan iklim dunia yang semakin berkembang dan modern. Ketika menyinggung proses Rancangan Undang-undang Informasi Transaksi Elektronik, mantan Rektor Institut Teknologi Surabaya (ITS) itu mengatakan, sudah rampung dan DPR sudah menyerahkan kepada presiden, demikian juga presiden sudah menyerahkan kembali ke DPR RI. "Insyaallah dalam waktu dekat sudah ditandatangani dan disahkan menjadi UU," katanya. Selain Kota Malang, yang sudah memiliki jaringan Warmasif di Jatim adalah Surabaya, Kediri dan Blitar dan pada akhir 2008 ditambah dua lagi yakni di Pasuruan dan Banyuwangi. Dalam peresmian Warmasif tersebut, puluhan wartawan tidak diijinkan masuk dan `diusir` oleh panitia karena tidak ada undangan dari penyelenggara. Padahal satu hari sebelumnya, Jumat (11/4) baik pihak Kantor Pos Besar Malang maupun Pemkot Malang yang punya gawe dalam rangkaian HUT Kota Malang ke-94 sudah mengundang para jurnalis per telepon.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008