Bureij, Jalur Gaza (ANTARA News) - Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun termasuk di antara enam orang Palestina yang tewas Jumat ketika tank-tank dan helikopter Israel melepaskan tembakan ke wilayah Jalur Gaza setelah Israel berjanji melakukan pembalasan atas serangan di perbatasan.Sebelum operasi itu diluncurkan di Gaza tengah, dua pejuang Hamas tewas dalam serangan udara. Sedikitnya 25 orang lain Palestina cedera dalam penyerbuan Jumat itu, termasuk tiga anak yang mengalami luka-luka parah, kata beberapa petugas medis.Riyad Owayssi (10) berdiri bersama puluhan anak di dekat tank-tank di luar kamp pengungsi Bureij ketika ia terkena tembakan yang mematikan. Empat orang Palestina tewas, termasuk tiga remaja yang berada di dalam sebuah rumah yang terhantam tembakan tank Israel. Pejuang Palestina menyerang pasukan dari luar rumah itu namun melarikan diri sebelum pasukan Israel melepaskan tembakan, kata sejumlah saksi mata. Seorang Palestina yang keenam tewas dalam serangan udara kedua di Bureij, menurut sumber-sumber medis dan keamanan. Serangan itu, yang dikonfirmasi oleh militer, membuat sejumlah distrik di Kota Gaza berada dalam kegelapan, kata penduduk, setelah sebuah rudal Israel menghantam sebuah generator. Tank-tank dan buldoser lapis baja Israel, yang didukung sejumlah helikopter penyerang, masuk hingga satu kilometer ke dalam Gaza tengah pada Jumat pagi, menyulut tembakan-tembakan berat dari pejuang Palestina. Seorang jurubicara angkatan darat mengkonfirmasi bahwa pasukan Israel beroperasi di wilayah yang dikuasai Hamas itu dan diserang tembakan mortir dan senapan. "IDF (militer Israel) sedang melakukan operasi untuk menyerang prasarana teror," katanya, dengan menambahkan bahwa penyerbuan itu juga bertujuan menghalau gerilyawan dari daerah perbatasan. "Terjadi tembak-menembak antara IDF dan orang-orang bersenjata yang menewaskan sejumlah orang bersenjata," tambahnya. Israel telah berjanji melakukan perhitungan dengan kelompok Hamas atas serangan perbatasan yang menewaskan dua warga sipil Israel pada Rabu, setelah masa relatif tenang sebulan di dan sekitar Gaza. Hamas tidak mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu, yang diakui dilakukan oleh tiga kelompok lain, namun Israel menyalahkan Hamas karena mereka menguasai Gaza. Kelompok pejuang garis keras tersebut menguasai jalur pesisir itu setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden moderat Palestina Mahmud Abbas pada Juni lalu, demikian AFP.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008