Beijing (ANTARA) - Delegasi Indonesia yang dipimpin Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengagendakan pertemuan bilateral, masing-masing dengan India, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru, di sela Kemitraan Ekonomi Menyeluruh Regional (RCEP) di Beijing, China, pada 2-3 Agustus 2019.

"Pertemuan bilateral ini dalam kaitannya dengan RCEP dan kepentingan Indonesia dengan negara-negara bersangkutan," kata Mendag kepada Antara di Beijing, Jumat.

RCEP diawali laporan Komite Negosiasi Perdagangan (TNC) yang dalam hal ini Indonesia diwakili oleh Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag Iman Pambagyo.

Dilanjutkan dengan pertemuan kaukus internal Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk membahas beberapa kendala perdagangan.

Baca juga: Penyelesaian RCEP bantu ASEAN kelola ketegangan perdagangan

"TNC yang beranggotakan 16 negara RCEP sudah seminggu ini di sini untuk menyusun draf yang diputuskan tingkat menteri perdagangan," kata Enggartiasto.

Dia memberikan bocoran sedikit bahwa pertemuan bilateral Indonesia-Korsel membahas Kesepekatan Ekonomi Menyeluruh Indonesia-Korsel (IK-CEPA).

"Indonesia sebagai 'country coordinator' di RCEP ini harus bisa mencari berbagai solusi agar segala hambatan perdagangan bisa diselesaikan karena ini perintah kepala negara," katanya.

Baca juga: RCEP diharapkan dapat selesai tahun ini

Beberapa komoditas ekspor Indonesia masih mengalami hambatan saat memasuki beberapa wilayah di China.

Masalah tersebut sudah pernah disampaikan oleh Mendag saat bertemu Menteri Kepabeanan China Ni Yue Feng di Beijing pada 18 Juli 2019.

RCEP beranggotakan 10 negara ASEAN ditambah enam mitra perdagangan bebas ASEAN, yakni India, China, Jepang, Korsel, Australia, dan Selandia Baru.

Baca juga: Fleksibiltas menjadi sorotan dalam negosiasi "RCEP"

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019