Kejurda ini diikuti 105 atlet, berasal dari 12 kabupaten/kota di Sumatera Selatan. Sedangkan lima kabupaten/kota yang tak mengirimkan atletnya adalah Muara Enin, Empatlawang, Lubuklinggau, Musi Rawas dan Musi Rawas Utara.
Ketua Umum Perpani Sumsel Dhani Indra di Palembang, Jumat, mengatakan, meski tanpa utusan dari lima kabupaten/kota tersebut, peserta Kejurda ini terbilang besar karena diikuti beberapa klub panahan.
"Dari selekda ini nanti akan ditemukan atlet potensial yang nantinya bakal diturunkan di Pra-PON di Jakarta pada 21-29 September nanti," kata Dhani.
Ia mengatakan atlet-atlet yang lulus seleksi ini akan segera diikutkan dalam program latihan intensif karena pelaksanaan Pra-PON di jadwalkan 1-10 Oktober 2019 di Jakarta atau dipercepat karena berbarengan dengan Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas).
Mereka ini ditargetkan meraih tiket ke PON sebanyak-banyaknya karena Sumsel berharap meraih medali di Pekan Olahraga Nasional XX di Papua 2020.
“Syaratnya di Pra-PON nanti, atlet-atlet Sumsel harus masuk 8 besar agar dapat tiket,” kata dia.
Selain untuk ajang seleksi daerah, Kejurda ini juga menjadi ajang pemanasan bagi atlet-atlet kabupaten/kota sebelum turun di Porprov di Prabumulih tahun ini.
Sementara itu, Ketua Umum Perpani Ogan Komering Ilir Abah Yuris Al Palimbani mengatakan kabupatennya mengirimkan tujuh orang atlet di Kejurda ini yang dijaring dari atlet-atlet di pondok pesantren.
Sejauh ini, untuk semakin mempopulerkan cabang olahraga panahan di Kabupaten OKI, pengurus Perpani menyosialisasikan hingga ke desa-desa.
“Selain itu kami juga berencana menggelar ajang Bupati Cup dalam waktu dekat,” kata dia.
Baca juga: 28 pelatih ikuti sertifikasi kepelatihan panahan
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Aris Budiman
Copyright © ANTARA 2019