Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perhubungan (Menhub) Jusman Syafi`i Djamal menegaskan, sampai saat ini belum ada perkembangan berarti rencana pembangunan Kereta Api (KA) Bandara Soekarno-Hatta. "Terus terang agak pusing. Belum ada kemajuannya. Tanda-tanda akan dimulainya `ground breaking` juga baru wacana," katanya menjawab pers di Jakarta, Jumat. Padahal, kata Jusman, sebelumnya, disebut-sebut pertengahan tahun ini pekerjaan konstruksi proyek senilai Rp2,2 triliun itu bisa dimulai. Jusman bahkan mengaku, tidak tahu persis mengapa tidak tuntas pada persiapan awalnya. "Mungkin karena soal perijinan atau karena soal perusahaan patungannya," katanya. Menhub menjelaskan, pihaknya ingin pada September 2009, KA Bandara Soekarno-Hatta bisa dioperasikan untuk memenuhi kebutuhan akses alternatif. "Akses bandara harus diakui sangat terbatas. Kejadian banjir beberapa waktu lalu membuktikan bahwa jalan tol saja tak cukup untuk akses ke bandara," katanya. Selain itu, ancaman air laut pasang yang sempat melumpuhkan akses menuju Bandara Soekarno-Hatta beberapa waktu lalu, adalah ancaman serius. Oleh karena itu, Menhub meminta Kementerian BUMN agar mendesak PT Railink, sebagai konsorsium pelaksana KA Bandara, untuk menyegerakan penggarapan proyek tersebut. Sebelumnya, Direktur Jenderal Perkeretaapian Dephub Wendy Aritenang Yazid, menyatakan, pemerintah akan memberikan kemudahan fasilitas agar proyek KA Bandara segera dibangun. Fasilitas itu, antara lain berupa percepatan pemberian izin trase sampai konsesi penyelenggaraan KA Bandara. "Termasuk juga penggunaan Dukuh Atas sebagai city air terminal," ujar Wendy. KA Bandara jalur Manggarai-Soekarano Hatta akan menempuh jarak 32,73 km (melintasi Dukuh Atas-Tanah Abang-Angke-Pluit-Pantai Indah Kapuk-Terminal 1 dan 3 Soekarno-Hatta), dan dibangun di atas tanah mengikuti jalur jalan tol bandara. Proyek KA Bandara diwajibkan dibangun untuk bandara yang telah menampung jumlah penumpang pesawat mencapai 10 juta per tahun. Sementara itu, jumlah penumpang Bandara Soekarno-Hatta saat ini telah mencapai 32 juta penumpang per tahun.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008