Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri yang mulai digulirkan pemerintah 30 April 2007 tidak dinilai mempunyai tujuan politik. "Saya mendengar katanya ada kepala daerah yang tidak begitu serius menjalankan PNPM. Wah ini dosanya luar biasa. Wong untuk rakyat kok bukan untuk siapa-siapa. Ada dikait-kaitkan dengan politik, salah," kata Presiden saat berdialog dengan sejumlah petani di Istana Merdeka Jakarta, Jumat. Menurut Presiden, PNPM adalah program pemerintah dengan menggunakan uang negara yang memiliki skema jelas dalam pelaksanaannya. "Ini program negara, program pemerintah. Uangnya uang negara, skimnya jelas. Untuk rakyat, kok masih pikir-pikir. Untuk rakyat, untuk mengurangi kemiskinan untuk berdayakan, membantu usaha kecil mikro. Dosanya besar tidak sesuai dengan sumpahnya berbuat untuk kepentingan negara untuk rakyat. Ini bukan kepentingan politik, keliru," kata Presiden. Presiden menambahkan, program PNPM untuk tahun ini dan tahun depan tetap harus dijalankan agar bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat. "Tahun depan, setiap kecamatan akan mendapat Rp3 miliar dari program ini. Jumlah yang besar. Kalau itu tidak dijalankan, menyesal dan marah sekali rakyat di tempat itu," kata presiden. Pada tahun 2007 yang lalu PNPM mandiri mencakup 2.827 kecamatan dengan alokasi anggaran sekitar Rp3,6 triliun. Pada tahun 2008 jumlah kecamatan menjadi 3.999 dengan anggaran Rp13 triliun. Sedangkan pada tahun 2009 seluruh kecamatan di tanah air sekitar 5.263 akan mendapay PNPM mandiri.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008