Jakarta (ANTARA) - Nelayan di pesisir Marunda, Jakarta Utara mengatakan pencemaran yang ditimbulkan dari minyak atau limbah sangat berdampak terhadap hasil tangkapan mereka.

"Kalau limbah dan minyak bisa fatal. Nelayan bisa sama sekali enggak dapat hasil tangkapan," kata Rarat, nelayan yang sehari-hari melaut di sepanjang Kali Kanal Timur Marunda, Jakarta Utara, Jumat.

Ia mengaku setiap kali melaut, dirinya bisa mendapatkan 10 hingga 20 kilogram berbagai jenis ikan.

"Kalau akhir-akhir ini lebih sering dapat rajungan," katanya. Namun, ia menuturkan bahwa hasil tangkapannya semalam berkurang drastis.

"Enggak tahu kenapa. Semalam cuma dapat 1,5 kilogram ikan. Tadi sudah dijual dan cuma dapat Rp40.000," kata dia lebih lanjut.
Baca juga: Tumpahan minyak, ini komentar warga pesisir Jakarta

Dia menduga hasil tangkapannya berkurang akibat limbah atau minyak yang kemungkinan berasal dari tumpahan minyak milik Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) yang sebelumnya mencemari Pantai Karawang.

"Kalau Pantai Karawang ke sini kan jaraknya tidak jauh. Memang biasanya dari Karawang mengarah ke Kepulauan Seribu. Tapi kalau arah anginnya ke sini, pencemaran minyaknya bisa sampai ke sini," katanya lagi.

Kubil yang merupakan ketua nelayan di pesisir Marunda mengatakan, ikan akan menjauh dari zona yang dicemari oleh minyak atau limbah, sehingga hasil tangkapan nelayan akan berkurang drastis.

"Jadi nelayan bisa sama sekali tidak dapat tangkapan karena ikannya menjauh. Ikan-ikan ini akan datang lagi seminggu kemudian saat airnya sudah bersih," katanya pula.
Baca juga: Dinas LH DKI sebaiknya tak biarkan warga bersihkan tumpahan minyak

Ia juga mengatakan pada umumnya ikan akan menjauhi jaring nelayan yang terkena minyak saat jaring-jaring tersebut berada di permukaan laut.

"Minyak ini kalau di laut kan adanya di atas permukaan. Kalau ada minyak, minyak-minyak ini akan menempel di jaring, sehingga ketika jaring ini masuk ke dalam laut, semua jenis ikan akan menjauhi jaring ini," katanya lagi.

"Jadi pengaruhnya sangat besar, dan beberapa hari terakhir hasil tangkapan kami memang berkurang," kata dia.

Pewarta: Katriana
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019