Adanya penurunan harga sejumlah komoditas di Kalbar membuat daerah ini mengalami deflasi
Pontianak (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalimantan Barat (Kalbar) mencatat provinsi tersebut mengalami deflasi sebesar 0,06 persen pada Juli 2019 karena tekanan harga menurun pada sejumlah kelompok pengeluaran.
"Adanya penurunan harga sejumlah komoditas di Kalbar membuat daerah ini mengalami deflasi," ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalbar, Prijono di Pontianak, Jumat.
Ia menyebutkan ada pun lima komoditas utama yang mampu mendorong terjadi deflasi adalah wortel dengan andil sebesar 0,08 persen, sawi hijau dengan andil sebesar 0,08 persen, angkutan udara dengan andil sebesar 0,07 persen, daging ayam ras dengan andil sebesar 0,06 persen dan kangkung dengan andil sebesar 0,04 persen.
"Sedangkan lima komoditas utama yang masih tinggi atau mendorong inflasi yakni sekolah dasar sebesar 0,06 persen, perhiasan emas sebesar 0,05 persen dan daging sapi, cabai rawit, apel masing - masing menyumbang andil sebesar 0,04 persen," kata dia.
Prijono menjelaskan bahwa pada Juli 2019 dari dua kota IHK di provinsi tersebut, Kota Pontianak mengalami deflasi sebesar 0,10 persen dan Kota Singkawang inflasi 0,13 persen.
"Untuk tahun berjalan, Januari - Juli 2019, Kalbar masih inflasi 2,45 persen (YoY). Inflasi yang ada masih terkendali dan masih di bawah target inflasi yakni 3,5 persen plus minus satu persen," kata dia.
Prijono menyebutkan sejumlah risiko inflasi di Kalbar yang harus dan terus diwaspadai terutama soal Karhutla, anomali cuaca, dan bencana alam di sentra produksi di Kalbar.
"Risiko inflasi merupakan faktor-faktor yang berpotensi meningkatkan atau menurunkan inflasi. Terhadap resiko tentu selalu kami pantau dengan berbagai pihak dari TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah)," jelas dia.
Saat ini untuk harga pangan di pasar yang rentan terhadap kenaikan harga masih stabil. Untuk harga ayam potong Rp26.000 per kilogram, ikan tongkol Rp38.000 per kilogram, wortel Rp18.000 per kilogram, harga telur Rp1.200 - Rp1.500 per kilogram.
Pewarta: Dedi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019