Jambi (ANTARA News) - Dua kepiting bakau hasil tangkapan nelayan Kampung Laut, Kabupaten Tanjung Timur, Provinsi Jambi yang pada bagian tempurungnya mirip tubuh manusia menjadi perhatian para pengunjung Hari Keluarga Nasional (Harganas) yang dipusatkan di daerah itu, Kamis.
"Tidak tahu, saya juga baru memperhatikan dan memberitahu para penjaga stand Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), kalau tempurung bagian atas kepiting tersebut mirip tubuh manusia," ucap seorang staf DKP Tanjabtim, Jumedi.
Sejumlah pengunjung berjubel untuk melihat dua kepiting bakau yang beratnya masing-masing 7,5 ons yang dinilai cukup langka, karena terlihat jelas di batok kepiting itu bagaikan tubuh manusia mulai dari kepala, mata, hidung. mulut, tangan dan hingga badan.
"Jika garisan-garisan tersebut diperjelas akan sangat mirip dengan tubuh manusia," tutur Kepala DKP Provinsi Jambi, Herman Suherman yang ikut menyaksikan pemandangan aneh di batok kepiting hutan bakau tersebut.
"Kalau ditanya mengapa bisa mirip manusia, tanya saja sama yang menciptakannya," tambah Kepala DKP Jambi yang cukup rajin memotivasi dan membantu masyarakat membudidayakan ikan patin jambal ekspor dan lele dumbo di berbagai daerah.
Jumedi sebagai tenaga profesional di DKP tanjung Jabung Timur dalam membudidayakan ikan gulamah, nila gift dan termasuk kepiting di desanya, mengaku kepiting yang agak aneh mirip manusia dan menjadi perhatian pengunjung itu harganya Rp60.000/kg.
Kepiting yang tahan hidup di darat tanpa air selama satu minggu itu ditangkap dengan cara memancing menggunakan kapur siri dan dagingnya halal untuk dimakan.
Melihat harganya yang cukup mahal di pasaran, Jumedi yang juga Ketua Koperasi Asalam di Kampung Laut, mulai mencoba membudidayakan kepiting hutan bakau dan ikan nilai air asing yang banyak diminati karena rasanya lebih gurih.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008