"Semua akan ada, mulai dari tiga dimensi, hologram dan sebagainya. Sekarang sudah ada di Dubai, Uni Emirat Arab," ujar Nassir seperti yang diterjemahkan oleh penerjemah Annizar Masyhadi di Jakarta, Kamis.
Senada dengan Nassir, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Syafruddin mengonfirmasi kalau dirinya sudah pernah mengunjungi Museum Nabi Muhammad SAW di Mekkah.
Selaku Wakil Ketua Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia, ia mengatakan di dalam museum itu akan ditampilkan semua yang pernah tertulis dalam sejarah perjuangan Nabi Muhammad SAW seperti tempat lahirnya Nabi, Gua Hira, mukjizatnya, dan lain-lain.
Selain itu Nassir menambahkan di dalam Museum itu juga akan ditampilkan lengkap miniatur Mekkah dan Madinah secara detil.
"Ada Shafa, Marwah, dan sebagainya. Kalau luas lokasinya memungkinkan, miniatur ini bukan hanya dibangun di dalam ruangan tapi juga di luar ruangan. Sehingga seakan-akan pengunjung berkeliling sambil menikmati suasana di zaman Rasulullah SAW," ujar Nassir.
Sebelumnya seperti yang diberitakan Antara, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan Pemerintah Indonesia menyambut baik rencana pembangunan museum yang telah mendapat dukungan dari Raja Salman dan Putera Mahkota Arab itu.
"Kita setuju karena itu penting sebagai umat Islam untuk melihat sejarah perjalanan hidup Rasulullah dan juga kita akan masukkan perjalanan Islam di Indonesia," kata Wapres.
Sebagai bentuk tindak lanjutnya, Pemerintah Indonesia akan menyiapkan lahan untuk pembangunan museum tersebut. Rencananya, museum tersebut akan dibangun di komplek Universitas Islam Indonesia Internasional (UIII) yang sedang dibangun.
"Kita akan menyiapkan lahannya supaya juga menjadi bagian dari dakwah, ya sementara ini kita lagi mencari lahan yang cocok," kata JK yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu.
Baca juga: Indonesia akan miliki museum sejarah Nabi Muhammad
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2019