"Kita akan bekerjasama dengan penyedia layanan nontunai internasional. Sehingga turis yang berbelanja pada UMKM di Indonesia seperti di Bali contohnya, tidak pusing lagi harus menukarkan uang mereka ke rupiah," kata Vice President Marketing and Brand Moka Bayu Ramadhan di Jakarta, Kamis.
Saat ini Moka memang sudah bekerjasama dengan beberapa penyedia layanan transaksi nontunai termasuk Gopay, namun para penyedia ini baru mengakomodasi transaksi lokal dengan uang elektronik rupiah.
"Turis baru turun dari pesawat kadang mereka belum sempat menukarkan uangnya namun sudah harus bertransaksi, akan lebih mudah kalau mereka menggunakan transaksi nontunai," kata dia.
Saat ini unit usaha UMKM yang menggunakan aplikasi PoS Moka sudah berjumlah sebanyak 20.000 pengguna yang tersebar di lebih 200 kota dan kabupaten di Indonesia.
Jika Moka menjalin kerjasama dengan penyedia transaksi nontunai internasional tentunya akan memberikan dampak cukup bagus bagi pasar penjualan produk milik UMKM.
Moka pun punya target untuk meningkatkan transaksi nontunai unit usaha pengguna jasa mereka bisa melonjak naik menjadi 40 persen dari yang semula tak sampai 10 persen transaksi.
"Kami mendukung program pemerintah dalam memperluas jangkuan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) maupun dalam hal mendonong perkembangan UMKM di tanah air," ujarnya.
Baca juga: Go-Pay paling banyak digunakan generasi milenial
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019