Pontianak (ANTARA) - Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Sambas, Ivandri meminta pihak terkait untuk segera melakukan uji laboratorium terkait misteri banyaknya ikan mati di hulu Sungai Sambas, di Desa Sepantai, Kecamatan Sejangkung dalam dua hari terakhir.
"Berkenaan cerita pencemaran lingkungan, sudah saatnya kita bertindak tegas perusak lingkungan siapa pun orangnya. Harus ada terlebih dahulu uji laboratorium mengapa ikan banyak mati di sungai," ujarnya saat dihubungi di Sambas, Kamis.
Ia menyebutkan bahwa banyak kasus-kasus yang terjadi di Kabupaten Sambas, tidak berujung jelas. Seperti kasus pencemaran air sungai di Sajingan Kecil Kecamatan Sejangkung.
Baca juga: Puluhan ton ikan di Waduk Wadaslintang mati
"Beberapa tahun yang lalu, kasus pencemaran air sungai di Sajingan Kecil tidak berujung. Walaupun fakta di lapangan, kami Komisi II DPRD Sambas kala itu menemukan pada waktu itu ada ikan yang mati malahan anak-anak terkena penyakit kulit akibat pencemaran sungai, " jelas Ivandri.
Namun demikian, pihaknya mengapresiasi kepada Polisi dan pemerintah provinsi sudah turun lapangan.
“Termasuk hari ini Bupati Sambas ingin turun langsung ke lokasi sungai yang banyak ditemukan ikan mengapung dan mati, " katanya.
Dikatakan Ivandri, pelaku pencemaran sungai perlu ditindak tegas sesuai dengan undang-undang lingkungan hidup.
Baca juga: Satu ton ikan Laguna Trisik mati diduga akibat limbah udang
"Dalam undang-undang lingkungan hidup, jelas sanksinya bila terbukti," kata Ivandri.
Menurutnya, keberadaan sungai bagi masyarakat kabupaten Sambas, sangat penting karena menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat.
"Perlu diketahui, sungai di Kabupaten Sambas merupakan jantung kehidupan masyarakat. Semua kehidupan masyarakat kita di Kabupaten Sambas berhubungan dengan sungai," terang Ivandri.
Sementara itu, A'la Maududi dari Koalisi Masyarakat Peduli Sungai, mengatakan matinya ribuan ikan di Sepantai harus ditindaklanjuti.
"Kejadian yang terjadi di Desa Sepantai harus berupa matinya ikan yang sangat banyak, harus menjadi perhatian Pemerintah kabupaten melalui dinas terkait. Guna melakukan pengkajian mendalam agar dapat memastikan penyebab kejadian tersebut," katanya.
A'la juga berharap kejadian serupa agar tidak kembali terulang lagi, lantaran sungai merupakan sumber kehidupan masyarakat.
"Semoga tidak ada lagi kejadian serupa di masa mendatang, terkait kejadian di Sepantai sekali lagi kami minta aparat tegas, " katanya.
Pewarta: Dedi
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019