Jakarta (ANTARA News) - Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) memprakirakan sekitar 1,65 juta hektar area persawahan akan mengalami musim kemarau pada Mei 2008, sementara di beberapa wilayah awal musim kemarau terjadi sejak Maret. "Awal musim kemarau terjadi sejak Maret. Pada periode waktu Maret, luas persawahan yang terkena kemarau adalah 1.441,75 hektar, ini perhitungan yang didasarkan kepada luas Zona Musim (ZOM) yang dipantau BMG," kata Dr Prih Harjadi, Deputi Bidang Sistem Data dan Informasi BMG, di Jakarta, Rabu. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa pada April luas persawahan yang akan mulai memasuki musim kemarau adalah sekitar 1,074 juta hektar, dan puncaknya pada Mei yakni 1,65 juta hektar. Awal musim kemarau terus bergulir, sehingga pada Juni diperkirakan luasan sawah yang akan terkena kemarau adalah 851.083 hektar, lalu Juli 126.789 hektar, dan terakhir pada Agustus 423 hektar. Berdasarkan sifat hujan, musim kemarau tahun 2008 diprakirakan rata-rata berada di kondisi normal untuk luas persawahan 2,611 juta hektar. Sementara curah hujan di bawah normal akan terjadi di luasan sawah 871 ribu hektar, dan curah di atas normal melanda 221.163 hektar. Awal musim kemarau ditetapkan berdasarkan jumlah curah hujan dalam 10 hari (dasarian) kurang dari 50 milimeter, dan diikuti oleh beberapa dasarian berikutnya. Permulaan musim kemarau bisa terjadi lebih awal (maju), sama, atau lebih lambat (mundur) dari normalnya yakni rata-rata curah hujan yang terjadi pada tahun 1971 hingga 2000. BMG memprakirakan areal persawahan di Nusa Tenggara Timur seluas 1.441,75 hektar mulai masuki musim kemarau. Pada April sawah di Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur mulai dilanda kemarau. Lanjut pada Mei, seluruh Sumatera masuki kemarau, demikian pula persawahan di seluruh wilayah di Indonesia kecuali Maluku. Lahan persawahan di Maluku baru akan mulai masuki musim kemarau pada Juni, seluas 440,32 hektar dan Juli seluas 503,84 hektar. Sementara areal 423,98 hektar terakhir sawah di Sulawesi baru mulai kemarau pada Agustus. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008