Peti jenazah almarhum IYL telah ditunggu ribuan warga Kabupaten Gowa dan menyambutnya dengan penuh isak tangis serta lantunan lafadz La Ilaha Illallah, Kamis.
Selain elemen masyarakat, juga hadir berbagai organisasi pemerintah daerah (OPD), lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan seluruh simpatisan almarhum IYL.
Bahkan di pintu utama telah siap para Lurah se-Kabupaten Gowa dan Ikatan Da'iah Indonesia cabang Gowa untuk menyambut langsung kedatangan jenazah.
Koordinator KotaKu Gowa, Nurliah mengemukakan dirinya telah mengenal sosok IYL sejak lama, mulai dari kalangan LSM maupun penggiat kegiatan sosial kemasyarakatan.
Sosok IYL ini menjadi panutan baginya karena almarhum dikenal sebagai pemimpin yang bertanggung jawab dan memiliki komitmen tinggi dalam setiap amanah.
"Saya sangat kehilangan Bapak IYL yang selalu akrab saya panggil Punggawa. Kepergiannya seperti membawa luka yang sangat dalam," ucapnya terisak.
Ia mengungkapkan, satu pesan almarhum IYL yang selalu dikenang hingga saat ini yakni agar tidak pernah berhenti berjuang dalam hidup serta mengimbau untuk tidak makan yang bukan haknya.
"Ini petuah yang selalu saya ingat dan implementasikan dalam bekerja. Almarhum selalu ajar saya untuk hidup dengan jujur," katanya.
Atas dedikasi yang dilakukan IYL semasa hidupnya sudah sepantasnya ia memberikan penghormatan terakhir untuk tokoh perubahan di Kabupaten Gowa ini.
"Kami do'akan bapak IYL khusnul khotimah," ujarnya.
Baca juga: Syahrul lepas Ichsan Yasin Limpo dengan penuh haru
Baca juga: Wakil Bupati Gowa pimpin upacara pelepasan jenazah Ichsan Yasin Limpo
Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019