Indeks dolar hari ini diperkirakan naik terhadap hampir semua mata uang utama lain
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi bergerak melemah usai bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed) menurunkan suku bunga acuannya.
Pada pukul 09.42 WIB, rupiah bergerak melemah 66 poin atau 0,47 persen menjadi Rp14.088 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp14.022 per dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail di Jakarta, Kamis, mengatakan indeks dolar hari ini diperkirakan naik terhadap hampir semua mata uang utama lain.
"Penguatan indeks dolar yang cukup tajam semalam didorong oleh pernyataan Powell yang cukup hawkish di saat The Fed memutuskan menurunkan tingkat suku bunga sebesar 25 bps menjadi 2-2,25 persen kemarin malam," ujarnya.
Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan pemotongan suku bunga ini adalah penyesuaian kebijakan The Fed terhadap kenaikan suku bunga tahun lalu.
Pemotongan suku bunga kali ini bukan berarti The Fed akan secara agresif menurunkan tingkat suku bunga.
"Pernyataan tersebut mendorong investor menempatkan dananya dalam dolar di tengah kemungkinan pemotongan suku bunga yang akan lebih agresif dilakukan bank sentral lainya," kata Ahmad.
Ahmad memperkirakan hari ini rupiah akan bergerak melemah di kisaran Rp14.080 per dolar AS sampai Rp14.100 per dolar AS.
Baca juga: Harapan penurunan bunga Fed tambahan surut, saham Tokyo dibuka melemah
Baca juga: Dolar sentuh tertinggi dua tahun terhadap euro pascakeputusan Fed
Baca juga: Fed AS pangkas suku bunga 25 basis poin, pertama kalinya sejak 2008
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019