Jakarta (ANTARA News) - Meski terkesan mendadak, Badan Liga Indonesia (BLI) menegaskan bahwa sudah menyosialisasikan keharusan pemain asing menjalani tes fisik kepada klub yang akan berlaga di Liga Super dan Divisi Utama. "Kami sudah memberitahukan kepada klub untuk tidak mengontrak pemain dulu sebelum ada keputusan tetap soal syarat pemain asing dari BLI dan syarat tersebut salah satunya adalah lolos tes fisik," kata Direktur Kompetisi BLI, Joko Driyono, di Jakarta, Selasa. Joko menjelaskan, salah satu tugas BLI adalah meningkatkan kualitas liga sepak bola Indonesia dan salah satu caranya adalah menyeleksi dengan ketat pemain asing yang mencari nafkah di Indonesia. "Harus ada standar yang tinggi untuk mereka dan itu termasuk soal kemampuan fisik. Biaya tesnya juga tidak mahal, hanya Rp250.000," ujarnya. BLI menetapkan bahwa jika seorang pemain asing tidak lolos tes fisik --yang bisa diulang tiga kali-- maka pemain itu tidak akan disahkan untuk bermain di Indonesia. Mengenai pemain asing yang sudah terlanjur dikontrak oleh sebuah klub namun kemudian ternyata tidak lolos tes, menurut Joko hal itu bukan masalah BLI. "Itu urusan klub masing-masing dan BLI tetap tidak akan mensahkan pemain asing yang tidak lolos tes fisik," tegas Joko. Tes fisik akan diselenggarakan BLI bekerjasama dengan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) mulai 14 April. Ada sembilan tes yang akan dilakukan nanti yaitu: Antropometri (komposisi tubuh) terkait tinggi, berat badan, dan lemak; Fleksibilitas; Kekuatan otot yang diuji melalui eksten untuk tungkai dan punggung serta tes melempar bola; Daya tahan otot; Kelincahan dan antisipasi; Kecepatan; kekuatan tungkai atau lompatan vertikal; VO2 Max (kemampuan atlet menyerap oksigen); Waktu reaksi. Sambut Baik Agen pemain Eddy Syahputra dari Ligina Sportindo menyatakan pihaknya menyambut baik ketetapan BLI tersebut. "Pemain hebat seperti Ronaldinho, Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo saja masih harus menjalani tes fisik sebelum masuk ke klub mereka sekarang. Kami juga selalu memantau rekam medis pemain kami dan menyerahkan kepada klub yang mengontrak mereka," kata Eddy, yang menyatakan baru beberapa hari lalu tahu bahwa BLI akan menyelenggarakan tes fisik untuk pemain asing. "Tetapi mungkin kedepannya jangan hanya pemain asing saja yang dites tapi pemain lokal juga," imbuhnya. Hanya ia meminta agar dalam tes fisik nanti BLI jangan terlalu ketat untuk masalah VO2 Max. "Seorang pemain baru bisa mencapai nilai VO2 Max yang bagus jika dia sudah berlatih dan bermain lebih dari sebulan. Jadi nilainya tidak bisa distandarkan," kata Eddy menambahkan. (*)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008